"Alih-alih menelepon untuk mengatasi akar penyebab di balik konflik, Tuan Schmale tampaknya membela tindakan militer Israel," ucapnya.
Baca Juga: Pengakuan Pilot Israel Soal Pengeboman Bangunan Palestina: Kami Hanya Melampiaskan Rasa Frustasi
Dalam pernyataan tersebut mengatakan bahwa komentar Schmale memberikan perlindungan dan legitimasi atas pelanggaran serius yang dilakukan oleh pasukan Israel.
Padahal dalam satu kasus otoritas kesehatan Gaza mengatakan bahwa, setidaknya 42 warga Palestina terbunuh, termasuk empat warga yang rumah mereka di bom di Jalan al-Wehda di Kota Gaza.
Selain itu, jalan menuju Rumah Sakit al-Shifa juga menjadi sasaran, dengan menghalangi pergerakan ambulans dan kendaraan pertahanan sipil untuk memindahkan warga yang terluka.
Dari pernyataan tersebut menggambarkan bahwa penargetan sistematis Israel terhadap warga sipil, bangunan sipil, dan infrastruktur bukan sebagai keuntungan militer.
Melainkan, untuk secara kolektif menghukum dan meneror penduduk sipil di Jalur Gaza, seperti yang telah dilakukan selama 14 tahun terakhir melalui pemberlakuan blokade ilegal dan kemanusiaan, serta peluncuran tiga perang yang merusak dan mematikan.
Kemudian setelah pernyataan tersebut, Schmale mengeluarkan permintaan maafnya, dan mengatakan bahwa ketepatan dan kecanggihan militer tidak pernah menjadi pembenaran untuk perang.
“Pernyataan baru-baru ini yang saya buat di TV Israel telah menyinggung dan melukai mereka yang anggota keluarga dan teman-temannya terbunuh dan terluka selama perang yang baru saja berakhir,” tulis Schmale melalui akun Twitter-nya.