Sementara itu, jumlah infeksi aktif di Malaysia saat ini sudah mencapai 70.000 kasus dengan total kematian mencapai 2.552.
Baca Juga: Ramai Isu Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dikurangi, Pemerintah Malaysia Turun Tangan
"Munculnya beberapa varian baru yang ganas dengan tingkat infeksi lebih cepat dan lebih tinggi juga mempengaruhi keputusan ini," tulis pernyataan itu.
Tak hanya itu, lonjakan kasus harian di Malaysia juga menyebabkan kapasitas rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 secara nasional menjadi semakin berkurang.
Namun, Kantor Perdana Menteri mengatakan jika lockdown berhasil mengurangi kasus harian Covid-19, pemerintah akan mengizinkan pembukaan kembali sejumlah sektor ekonomi.
Tentu yang tidak melibatkan pertemuan besar dan mematuhi pedoman jarak fisik.
Baca Juga: Kepala Prasarana di Malaysia Dipecat, Sebut Kecelakaan LRT Karena Kereta 'Berciuman'
“Lockdown fase kedua akan dilakukan selama empat minggu setelah fase pertama berakhir," katanya.
"Setelah ini berakhir, kami akan melanjutkan ke fase 3 ketika semua kegiatan sosial dilarang tetapi hampir semua kegiatan ekonomi dapat dilanjutkan. Kehadiran fisik ke tempat kerja namun akan dikontrol dengan ketat," katanya, melanjutkan.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa setiap keputusan untuk transisi dari satu fase ke fase lainnya akan didasarkan pada studi penilaian risiko yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia.