Malaysia Kembali Terapkan Lockdown Mulai 1 Juni 2021, Kasus Covid-19 Harian Alami Lonjakan Drastis

- 29 Mei 2021, 11:49 WIB
Pemerintah Malaysia putuskan kembali lockdown selama dua pekan mulai dari 1 Juni 2021 mendatang seiring terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Pemerintah Malaysia putuskan kembali lockdown selama dua pekan mulai dari 1 Juni 2021 mendatang seiring terjadinya lonjakan kasus Covid-19. /Vincent Thian/AP

 

PR BEKASI - Malaysia dilaporkan tengah menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19.

Sehingga, pemerintah Malaysia akan memberlakukan lockdown atau pembatasan wilayah.

Diketahui bahwa Lockdown akan dilakukan selama dua pekan mulai 1 Juni 2021 mendatang.

Tujuan pemerintah Malaysia mengambil langkah tersebut untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Nasib PLRT Tak Digaji Bertahun-tahun, KBRI Kuala Lumpur Peringatakan Agensi Pekerja Swasta Malaysia

Pengumuman tersebut dikeluarkan secara resmi oleh Kantor Perdana Menteri (PMO) Malaysi pada Jumat, 28 Mei 2021 kemarin.

Hal itu dilakukan setelah Malaysia melaporkan rekor harian, yakni mencapai 8.290 kasus Covid-19.

"Semua sektor tidak diizinkan untuk beroperasi selama fase pertama lockdown kecuali untuk sektor ekonomi dan jasa yang penting," bunyi pernyataan itu dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New Straits Times, pada Sabtu, 29 Mei 2021.

Sementara itu, jumlah infeksi aktif di Malaysia saat ini sudah mencapai 70.000 kasus dengan total kematian mencapai 2.552.

Baca Juga: Ramai Isu Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dikurangi, Pemerintah Malaysia Turun Tangan

"Munculnya beberapa varian baru yang ganas dengan tingkat infeksi lebih cepat dan lebih tinggi juga mempengaruhi keputusan ini," tulis pernyataan itu.

Tak hanya itu, lonjakan kasus harian di Malaysia juga menyebabkan kapasitas rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 secara nasional menjadi semakin berkurang.

Namun, Kantor Perdana Menteri mengatakan jika lockdown berhasil mengurangi kasus harian Covid-19, pemerintah akan mengizinkan pembukaan kembali sejumlah sektor ekonomi.

Tentu yang tidak melibatkan pertemuan besar dan mematuhi pedoman jarak fisik.

Baca Juga: Kepala Prasarana di Malaysia Dipecat, Sebut Kecelakaan LRT Karena Kereta 'Berciuman'

“Lockdown fase kedua akan dilakukan selama empat minggu setelah fase pertama berakhir," katanya.

"Setelah ini berakhir, kami akan melanjutkan ke fase 3 ketika semua kegiatan sosial dilarang tetapi hampir semua kegiatan ekonomi dapat dilanjutkan. Kehadiran fisik ke tempat kerja namun akan dikontrol dengan ketat," katanya, melanjutkan.

Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa setiap keputusan untuk transisi dari satu fase ke fase lainnya akan didasarkan pada studi penilaian risiko yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia.

"Penilaian akan dilakukan berdasarkan pada bagaimana infeksi harian Covid-19 dan kapasitas rumah sakit di seluruh negeri," katanya.

Namun, belum dijelaskan secara rinci mengenai penerbangan selama Lockdown.***

 

 

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: New Straight Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x