Benjamin Netanyahu Terancam Lengser, Tuduh Koalisi Naftali Bennett Wujud Kecurangan Pemilu Israel

- 7 Juni 2021, 13:59 WIB
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tuduh koalisi Naftali Bennett sebagai wujud kecurangan politik Israel, seiring terancam lengser.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tuduh koalisi Naftali Bennett sebagai wujud kecurangan politik Israel, seiring terancam lengser. /Miriam Alster/Pool via REUTERS and REUTERS/Ammar Awad

Ia mengakui bahwa Naftali Bennett berjanji kepadanya untuk tidak berkoalisi dengan kubu sayap kiri ataupun sentris demi memperkuat kubu sayap kanan.

Baca Juga: Pemerintahan Baru Israel Siap Gulingkan Netanyahu, Bagaimana Nasib Warga Palestina?

Namun pada kenyataannya, Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa Naftali Bennet malah mengkhianati dirinya dengan merapat ke Yair Lapid dari kubu sentris.

Benjamin Netanyahu memperingatkan kembali bahwa koalisi Naftali Bennet-Yair Lapid akan membawa bencana ke Israel.

Hal itu melingkupi berbagai hal mulai dari ancaman program nuklir Iran hingga ancaman milisi Palestina Hamas.

Sebagai catatan, Israel dan Hamas sempat bertarung selama 11 hari perihal isu penggusuran Sheikh Jarrah.

Baca Juga: Oposisi Israel Bentuk Pemerintahan Baru, Mulai Bergerak Akhiri 12 Tahun Kekuasaan Netanyahu

"Kami, saya dan rekan-rekan di Likud, dengan sepenuhnya hati menentang koalisi kebohongan dan berbahaya ini," kata Benjamin Netanyahu, menegaskan.

Pernyataan Benjamin Netanyahu itu nyaris berbarengan dengan ucapan Kepala Keamanan Domestik Israel, Shin Bet.

Menurut Shin Bet, ada potensi kekerasan politis atas perubahan di pemerintahan. Akan tetapi menurutnya juga bisa berubah menjadi kekerasan fisik.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x