Menanggapi pernyataan Netanyahu, Naftali Bennett yang berasal dari partai ekstrim kanan Yamina itu menyebutnya sebagai satu kebohongan lagi.
"Biarkanlah negeri ini untuk maju. Jangan rusak jasa-jasa kamu selama ini. Kami, seluruh warga Israel, ingin mengingat seluruh jasa kamu," kata Naftali Bennett.
Diberitakan sebelumnya, partai koalisi oposisi pada Rabu malam mengumumkan bahwa mereka sepakat untuk membentuk pemerintahan baru, manuver politik yang akan menggeser perdana menteri terlama Israel, Benjamin Netanyahu.
Hal itu merupakan tindak lanjut tugas dari Presiden Israel, Reuven Rivlin untuk membentuk kabinet baru.
Rivlin mendapati Benjamin Netanyahu telah gagal membentuk kabinet baru usai Pemilu Israel pada 23 Maret lalu.
Sebagaimana diketahui bahwa Pemilu berakhir imbang antara blok sayap kanan dan blok agama yang dipimpin Benjamin Netanyahu.
Banun, hingga saat ini Benjamin Netanyahu belum menyampaikan langkah apa yang akan diambil oleh pihaknya.***