Network
PR BEKASI - Rusia mengabarkan mereka akan memasok sistem satelit yang canggih kepada Iran.
Bahkan, Rusia menyebut satelit tersebut memungkinkan Iran untuk melacak target militer potensial di Timur Tengah, seperti basis Israel.
Hal itu dikabarkan oleh surat kabar Amerika Serikat, mengutip pernyataan dari pejabat AS dan Timur Tengah yang diberi pengarahan tentang rencana Rusia.
Baca Juga: Teruskan Sejarah, Kim Jong Un: Israel Lakukan Tindakan Genosida dan Bunuh Anak-anak Palestina
Dibeberkan oleh surat kabar AS, rencana tersebut akan melibatkan pengiriman satelit Kanopus-V buatan Rusia ke Teheran.
Sistem itu akan dilengkapi dengan kamera yang akan meningkatkan kemampuan mata-mata Iran, menurut surat kabar itu.
Target dapat mencakup kilang minyak Teluk, pangkalan militer Israel, dan barak Irak yang menampung pasukan AS.
Pejabat juga menjelaskan bahwa peluncuran itu bisa terjadi dalam beberapa bulan.
Laporan itu muncul beberapa hari sebelum Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu di Jenewa, Swiss.
Kondisi tersebut juga terjadi di saat Iran dan Amerika Serikat terus terlibat dalam diplomasi tidak langsung untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015.
Seperti yang diketahui, kesepakatan 2015 dirancang untuk mengekang program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi.
Sementara Kanopus-V dipasarkan untuk penggunaan sipil, para pemimpin Korps Pengawal Revolusi Islam Iran telah melakukan beberapa perjalanan ke Rusia sejak 2018.
Baca Juga: Perkuat Gencatan Senjata dengan Israel, Pemimpin Hamas Kunjungi Mesir
Hal itu untuk membantu merundingkan perjanjian tersebut.
Pakar Rusia melakukan perjalanan ke Iran musim semi ini untuk membantu melatih kru.
Mereka nantinya akan mengoperasikan satelit dari fasilitas yang baru dibangun di dekat Karaj, sebelah barat Teheran.
Menurut laporan, satelit tersebut akan menampilkan perangkat keras Rusia.
"Termasuk kamera dengan resolusi 1,2 meter - peningkatan signifikan atas kemampuan Iran saat ini," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Middle East Eye pada Jumat, 11 Juni 2021.
Baca Juga: Pasukan Israel Bunuh Militan Palestina dan Dua Petugas Keamanan dalam Bentrokan di Tepi Barat
Pengawal Revolusi mengatakan pada April 2020 bahwa mereka telah berhasil meluncurkan satelit militer pertama negara itu ke orbit.
Hal itu mendorong Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk meminta pertanggungjawaban Teheran karena dia yakin tindakan itu menentang resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Ini bukan yang terbaik di dunia, tetapi resolusi tinggi dan sangat bagus untuk tujuan militer,” kata seorang pejabat Timur Tengah.
“Kemampuan ini akan memungkinkan Iran untuk mempertahankan bank target yang akurat dan memperbarui bank target itu dalam beberapa jam setiap hari," sambungnya.
Baca Juga: Amerika Serikat Buat Sayembara Rp42 Miliar Bagi yang Tahu Informasi Serangaan di Irak
Pejabat itu menambahkan bahwa Teheran dapat berbagi citra satelit dengan kelompok-kelompok milisi pro-Iran.
Kelompok yang telah dikaitkan dengan serangan berulang-ulang terhadap pangkalan militer Irak yang merupakan rumah bagi pasukan AS.***
