PR BEKASI – Singapura merupakan satu-satunya negara Maju di Asia Tenggara. Memiliki berbagai fasilitas dan pendapatan yang tinggi siapa sangka pekerja Singapura adalah pekerja yang paling tidak bahagia sedunia.
Kesimpulan itu didapat dari hasil studi global terbaru yang dilakukan oleh Employment Hero, pengembang perangkat lunak sumber daya manusia sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mashable pada Jumat, 18 Juni 2021.
Studi bertajuk ‘Dampak Covid-19 pada Pemilik Bisnis dan Karyawan’ telah mempertimbangkan hasil survei yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 pekerja dan karyawan Singapura.
Saat disurvei, sekitar 48 persen pekerja Singapura mengakui ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan di tempat kerja, dan mengatakan mereka tidak akan merekomendasikan negara itu sebagai tempat untuk mengejar karir.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Akui Terima 150.000 Dolar Singapura: Murni Kegiatan Politik Bukan Suap
Angka-angka ini menempatkan Singapura tepat di peringkat paling atas dari peringkat ketidakbahagiaan survei, mengalahkan Malaysia (42 persen), Selandia Baru (41 persen), dan Australia (40 persen).
Peserta survei secara terbuka menyatakan bahwa mereka lebih memprioritaskan kesejahteraan mental mereka (52 persen) di atas kepuasan karir (35 persen) namun hal itu kurang terpenuhi.
68 persen pengusaha Singapura menyatakan bahwa mereka mendukung kesehatan mental karyawan mereka, tetapi hanya 41 persen pekerja Singapura yang setuju bahwa bos mereka peduli.