Network
PR BEKASI - Israel kembali meluncurkan serangkaian serangan udara ke Palestina di Jalur Gaza.
Serangkaian serangan itu merupakan yang kedua kalinya sejak gencatan senjata Palestina dan Israel.
Sumber di Palestina mengatakan serangan rudal Israel menghantam beberapa situs milik kelompok bersenjata di barat laut Jalur Gaza dan utara Beit Lahia.
Selain itu, gedung administrasi sipil di timur Jabaliya di juga turut menjadi korban, selain ladang pertanian di timur kota selatan Khan Younis.
Baca Juga: Bunuh Warga Palestina Penderita Autisme dengan Membabi Buta, Polisi Israel Didakwa Bersalah
Dalam serangan tersebut tidak ada korban yang dilaporkan.
Menyusul serangan udara, Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas, menyatakan pengeboman oleh pendudukan terhadap tempat-tempat perlawanan adalah pertunjukan demonstratif oleh pemerintah Israel yang baru.
Pernyataannya mengacu pada pemerintahan baru yang disetujui oleh parlemen Israel, yakni nasionalis sayap kanan Naftali Bennett sebagai perdana menteri.
"Perlawanan akan diwaspadai untuk membela rakyat kami, rakyat kami, dan tempat suci kami," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al-Jazeera pada Jumat, 18 Juni 2021.
TV Al Aqsa milik Hamas melaporkan bahwa sebuah pesawat tak berawak Israel jatuh di sebelah barat Kota Gaza.
Ada juga laporan tentang Hamas yang melepaskan tembakan dengan senapan mesin berat ke arah Israel, yang memicu sirene serangan udara berbunyi.
Media Israel menyampaikan tentara menjadikan Hamas sebagai sasaran di Jalur Gaza, sebagai tanggapan atas peluncuran balon pembakar oleh para aktivis di wilayah tersebut.
Dikatakan, pejuang Palestina telah meluncurkan balon untuk hari ketiga berturut-turut pada Kamis lalu.
Baca Juga: Israel Kritik Pemimpin Indonesia yang Bohong Soal Serangan Gaza, Siapa yang Dimaksud?
Balon adalah perangkat dasar yang dimaksudkan untuk membakar lahan pertanian dan semak-semak di dekat perbatasan dengan Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, tentara mengatakan akan terus menghancurkan kemampuan dan struktur militer Hamas.
Seolah menjadi korban, tentara Israel juga menyatakan akan terus meminta pertanggungjawaban Hamas atas apa yang terjadi di Jalur Gaza.***
