Vietnam Terbitkan Kode Etik Bermedia Sosial, Harus Unggah Konten Positif Tentang Negara

- 20 Juni 2021, 10:00 WIB
Seorang pria melewati poster Kongres Nasional Partai Komunis Vietnam ke-13 di Hanoi Vietnam, Senin, 25 Januari 2021.
Seorang pria melewati poster Kongres Nasional Partai Komunis Vietnam ke-13 di Hanoi Vietnam, Senin, 25 Januari 2021. /Thanh Hue/REUTERS

Pada November tahun lalu, Reuters secara eksklusif melaporkan bahwa pihak berwenang Vietnam telah mengancam akan menutup Facebook jika raksasa media sosial itu tidak tunduk pada tekanan pemerintah untuk menyensor lebih banyak konten politik lokal di platform tersebut.

Vietnam adalah pasar utama untuk Facebook, yang melayani sekitar 60 juta pengguna di negara itu dan menghasilkan pendapatan hampir US$1 miliar sekira Rp14 trilun (kurs Rp14.489), menurut sumber yang mengetahui angka tersebut.

Baca Juga: Petani Beras di Vietnam Mulai Beralih Jadi Petambak Udang Akibat Perubahan Iklim, Sinyal Bahaya?

Kode etik baru itu mengharuskan penyedia media sosial di Vietnam untuk "berurusan dengan pengguna sesuai dengan hukum Vietnam" ketika diminta oleh pihak berwenang untuk menghapus konten dari platform mereka.

Ini mendorong pengguna media sosial untuk membuat akun menggunakan identitas asli mereka, berbagi informasi dari sumber resmi, dan menghindari konten yang melanggar hukum, mengandung bahasa yang buruk, atau mengiklankan layanan ilegal.

Pada bulan Januari, pengguna media sosial Vietnam menggunakan laporan cuaca palsu dan skor sepak bola sebagai sarana kreatif untuk membahas perselisihan kepemimpinan Partai Komunis setelah larangan resmi terhadap spekulasi menjelang kongres Partai.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Asia One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah