Debit Sungai Nil dan Efrat Mulai Surut, Kiamat Semakin Dekat?

- 22 Juni 2021, 06:50 WIB
Debit air Sungai Nil dan Sungai Efrat dikabarkan mulai berkurang dan surut yang merupakan salah satu tanda kiamat sudah dekat dalam ajaran agama Islam.
Debit air Sungai Nil dan Sungai Efrat dikabarkan mulai berkurang dan surut yang merupakan salah satu tanda kiamat sudah dekat dalam ajaran agama Islam. /The Independent.


PR BEKASI – Debit air Sungai Nil yang melintasi beberapa negara di Afrika serta dikabarkan mulai surut.

Bukan hanya Sungai Nil, Sungai Efrat juga mulai surut yang merupakan salah satu tanda kiamat sudah dekat.

Hal tersebut diketahui berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh beberapa ahli dari WWF dan Mcgill University, Montreal, Canada yang dirilis Mei 2021 lalu.

Hal tersebut diketahui terjadi dikarenakan perubahan iklim yang diketahui berpengaruh terhadap kesehatan sungai tersebut.

Baca Juga: Ahli Prediksi Gletser Kiamat Akan segera Runtuh, Apakah Dampaknya?

“Itu memberikan dampak langsung maupun seiring dengan semakin banyaknya negara yang beralih ke pembangkit listrik tenaga air sebagai pilihan energi terbarukan,” kata salah satu peneliti, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Mcgill University, Selasa, 22 Juni 2021.

Bendungan dan waduk secara drastis mengurangi berbagai manfaat yang diberikan sungai yang sehat bagi manusia dan alam di seluruh dunia.

Saat ini, diketahui Mesir dan Irak sedang bekerja sama mengatasi masalah kelangkaan air di Sungai Nil dan Sungai Efrat.

Mereka mencoba mengoptimalkan penggunaan sumber air yang terbatas, mengingat penurunan signifikan dari bagian air per kapita mereka.

Baca Juga: Bukan karena Kiamat Sudah Dekat, BMKG Beri Penjelasan soal Fenomena Matahari Terbit dari Utara di Sulsel

Mesir diketahui telah berselisih dengan Ethiopia selama hampir satu dekade atas Bendungan Renaisans Besar Ethiopia yang didirikan di Sungai Nil.

Sementara itu, Irak telah mengalami penurunan muka air sungai Tigris dan Sungai Efrat sejak tahun 2003.

Hal tersebut diakibatkan dari kebijakan yang diambil oleh Turki dan Iran untuk mengubah jalur anak sungai dan membangun bendungan raksasa.

Dalam ajaran agama Islam, Sungai Efrat dan Sungai Nil diketahui termasuk ke dalam daftar sungai yang akan berada di surga nanti.

Baca Juga: Viral Video Matahari Terbit dari Utara di Sulawesi Selatan, Perekam Singgung Hari Kiamat: Ada Peringatan

Sungai Nil sendiri diketahui mengalir Sembilan negara di Afrika mulai dari Tanzania, Burundi, Rwanda, Kongo, Kenya, Ethiopia, Sudan Selatan, Sudan, hingga Mesir.

Sementara itu, Sungai Efrat mengaliri tiga negara di Timur Tengah yang diawali dari Turki, Suriah, hingga Irak.

Mengeringnya Sungai Efrat diketahui merupakan salah satu tanda bahwa datangnya kiamat sudah semakin dekat.

“Sudah dekat suatu masa di mana sungai Efrat akan surut airnya lalu tampak perbendaharaan emas darinya, maka barangsiapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil apapun dari harta itu,” bunyi hadis Nabi Muhammad riwayat Bukhari Muslim.

Sementara itu, dalam hadis Nabi Muhammad riwayat Abu Hurairah, hari kiamat tidak akan terjadi sampai (apabila) Sungai Efrat menjadi surut airnya sehingga tampaklah sebuah gunung dari emas sehingga banyak orang-orang akan berperang untuk memperebutkannya.

“Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat (dalam peperangan itu) berkata, ‘Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu,” bunyi lanjutan hadis tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Mcgill University


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x