PR BEKASI - Peneliti mengungkapkan bahwa otak orang yang meninggal karena Covid-19 sangat mirip dengan otak yang meninggal karena penyakit neurodegeneratif.
Sebagai informasi, penyakit neurodegeneratif menyebabkan otak dan saraf memburuk seiring waktu, seperti Alzheimer dan Parkinson.
"Otak pasien yang meninggal karena Covid-19 yang parah menunjukkan penanda molekuler peradangan yang mendalam," kata Tony Wyss-Coray selaku profesor neurologi dan ilmu saraf di Universitas Stanford, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui UPI, Rabu, 23 Juni 2021.
Dia juga menambahkan bahwa hal itu bisa terjadi meskipun pasien tersebut tidak memiliki tanda-tanda klinis gangguan neurologis.
Baca Juga: Presiden Filipina Ancam Masyarakat yang Menolak Vaksin Covid-19 dengan Jeruji Besi
Tim peneliti tersebut menganalisis jaringan otak dari delapan orang yang meninggal karena Covid-19 dan 14 orang yang meninggal karena sebab lain.
Wyss-Coray mengatakan bahwa ada sekitar sepertiga dari pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit melaporkan jika gejala neurologis.
Gejala yang dialami oleh penyakit neurologis yaitu seperti pemikiran kabur, pelupa, kesulitan berkonsentrasi dan depresi.
Masalah-masalah tersebut dapat bertahan sebagai bagian dari apa yang disebut 'long Covid-19', di mana suatu kondisi berlarut-larut yang kadang-kadang mempengaruhi pasien setelah pulih dari infeksi awal.