Pentagon Buka Suara Terkait 144 Temuan UFO di Langit Amerika Serikat

- 26 Juni 2021, 11:00 WIB
Penampakan UFO atau UAP yang dirilis oleh Departemen Amerika Serikat.
Penampakan UFO atau UAP yang dirilis oleh Departemen Amerika Serikat. /Dok. Departemen AS/

PR BEKASI - Unidentified Flying Object (UFO) sempat menghebohkan militer Angkatan Laut Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Namun, menurut sebuah rilis terbaru dari pemerintah AS, dari 144 UFO yang diduga terdeteksi, 143 "temuan" UFO tidak dapat dijelaskan.

Departemen Pertahanan AS (Pentagon) membentuk Satgas Unifentified Aerial Phenoumena (UAP) - penyebutan UFO oleh militer AS - pada Agustus lalu untuk menyelidiki UFO.

Baca Juga: Ramai Fenomena UFO, Pemerintah AS Laporkan Tak Ada Bukti

Hasilnya, sejumlah laporan muncul dari rilis video Pentagon dari Angkatan Laut AS yang menunjukkan sebuah pesawat misterius dari Pantai Timur dan Barat AS.

Objek terbang itu disebut memiliki kecepatan dan kemampuan manuver melebihi tekonologi penerbangan yang canggih.

Namun, pejabat senior AS mengatakan bahwa dari 144 laporan pihaknya tidak bisa menjelaskan secara jelas keberadaan dugaan adanya UFO yang menampakan diri.

Baca Juga: Gerombolan Benda Aneh Bercahaya Terbang di Langit Malam London, Diduga UFO

"Dari 144 laporan yang kami tangani di sini, kami tidak memiliki indikasi yang jelas bahwa ada penjelasan non-terestrial untuk mereka (UFO)," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Mirror pada Sabtu, 26 Juni 2021.

"Tetapi kami akan pergi ke mana pun data yang didapat membawa kami," sambung perwakilan UAP itu.

Pihaknya juga mengaku belum miliki banyak bukti untuk menyimpulkan salah satu dari penamapakan UFO bisa saja merupakan pesawat terbang yang dimiliki oleh entitas komersial atau kekuatan asing.

Baca Juga: Video Benda Misterius Terjatuh di Perairan Situbondo Viral di Media Sosial, Apakah UFO?

"Dari data yang kami miliki, kami tidak memiliki indikasi yang jelas bahwa salah satu dari fenomena objek terbang adalah operasi intelijen asing," katanya.

"Kami tidak memiliki data jelas yang menunjukkan kemujuan teknologi besar oleh musuh potensial," sambungnya.

Laporan itu kemudian dijadikan acuan sebagai bagian dari Undang-Undang Intelijen yang lebih luas - mencakup UFO - yang ditandatangain oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah