Dubes Rusia Peringatkan Kemungkinan Bentrokan Militer dengan Inggris Usai Insiden di Laut Hitam

- 27 Juni 2021, 09:20 WIB
Duta Besar Rusia untuk Inggris sebut kemungkinan terjadinya bentrokan militer usai insiden di Laut Hitam dengan kapal perusak.
Duta Besar Rusia untuk Inggris sebut kemungkinan terjadinya bentrokan militer usai insiden di Laut Hitam dengan kapal perusak. /Sergey Smolentsev/REUTERS

PR BEKASI - Insiden dengan kapal perusak Inggris Defender di Laut Hitam, yang memasuki perairan teritorial Rusia dikatakan dapat menyebabkan bentrokan militer.

Kemungkinan bentrokan militer itu disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Inggris Raya, Andrei Kelin di saluran YouTube pada Sabtu, 26 Juni 2021.

Dia mengatakan, mimpi buruknya adalah bentrokan militer terjadi antara Inggris dan Rusia karena adanya langkah untuk memperkuat posisi politik.

Baca Juga: Rusia Dituduh Lakukan Aktivitas Ilegal dan Fitnah, Uni Eropa Siap Buka Dialog

"Mimpi buruknya adalah mereka mencoba memperkuat posisi politik dengan provokasi militer," katanya, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari TASS pada Minggu, 27 Juni 2021.

"Yang memang dapat membawa kita ke insiden militer yang serius, yang diakui Kepala Staf Umum Inggris baru kemarin malam," sambungnya.

Pada saat yang sama, dia mengatakan bahwa posisi Inggris dalam masalah ini sebagai pihak yang ofensif atau kasar.

Baca Juga: WHO Temukan Masalah pada Pabrik Produksi Vaksin Covid-19 Sputnik V di Rusia

Kelin menyatakan Inggris mengambil posisi bahwa kapal perusak itu tengah berlayar di perairan teritorial Ukraina.

"Mereka tidak mengakui fakta bahwa aneksasi Krimea ke Rusia. Itu adalah jalan damai dengan alasan hukum," katanya.

Kelin menyebut dirinya telah menjadwalkan pertemuan dengan pihak Inggris.

Baca Juga: Kremlin Tegaskan Orang yang Tak Mau Divaksin Covid-19 Tidak Akan Bisa Kerja di Rusia dan Akan Didiskriminasi

Berdasarkan hal itu juga dia mengharapkan adanya klarifikasi perihal insiden kapal perusak Inggris di Laut Hitam.

"Saya sekarang telah menjadwalkan pertemuan dengan orang-orang yang bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri dan masalah keamanan," tuturnya.

"Saya harap untuk mengklarifikasi masalah ini dengan mereka dan mengatakan dengan cukup jelas bahwa kami memiliki dialog politik atau provokasi," ucapnya.

Baca Juga: Jerinx Rajin Berkoar usai Bebas Murni, Warganet Minta Nora Alexandra Ubah HP Sang Suami ke Bahasa Rusia

Sebelum insiden dengan kapal perusak di Laut Hitam, Rusia dan Inggris Raya melakukan dialog politik atas inisiatif pihak Inggris, yang kini tersendat.

Namun, Duta Besar Rusia tersebut mengungkapkan harapan untuk kelanjutan pengembangan dialog itu.

"Baru-baru ini, atas inisiatif Inggris, dialog politik telah dimulai sedikit. Saya ulangi, atas inisiatif mereka," ujarnya.

Baca Juga: Kunjungi Sang Suami di Rusia, Pengantin Baru Asal Singapura Dinyatakan positif Covid-19

"Dan kami berharap untuk mengembangkannya entah bagaimana. Tetapi hal-hal seperti ini mengarahkannya ke arah yang salah," kata Kelin.

Pada tanggal 23 Juni, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan invasi ke perairan teritorial Federasi Rusia oleh kapal perusak Defender di dekat Tanjung Fiolent di Krimea.

Militer Rusia dan penjaga perbatasan melepaskan tembakan peringatan di sepanjang jalur kapal, setelah itu meninggalkan perbatasan laut teritorial Federasi Rusia.

Baca Juga: Jelang Pertemuan dengan Joe Biden, Putin: Hubungan Rusia-AS Sedang Berada di Titik Terendah

Kementerian Pertahanan menyebut tindakan awak kapal perusak sebagai pelanggaran berat terhadap Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Pihak Inggris berargumen bahwa tak ada yang salah dengan lintasan kapal tersebut karena melalui perairan teritorial Ukraina.

Menurut versinya, prajurit Rusia tidak melepaskan tembakan ke arah kapal perusak, tetapi tengah melakukan latihan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: TASS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah