Kritikus Mahmoud Abbas Mati dalam Tahanan, Otoritas Palestina Kerahkan Pasukan Halau Demonstran di Tepi Barat

- 27 Juni 2021, 11:45 WIB
Pengunjuk rasa protes di Tepi Barat akan kematian Nizar Banar dalam tahanan setelah mengkritik Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Pengunjuk rasa protes di Tepi Barat akan kematian Nizar Banar dalam tahanan setelah mengkritik Presiden Palestina Mahmoud Abbas. /Mohamad Torokman/REUTERS

PR BEKASI - Otoritas Palestina mengerahkan pasukan keamanan untuk menghadapi pengunjuk rasa yang turun ke jalan-jalan Ramallah di Tepi Barat pada Sabtu, 26 Juni 2021.

Pengunjuk rasa di Tepi Barat tersebut memprotes kematian salah satu pengkritik terbesar Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat dalam penahanan.

Pengkritik Presiden Palestina, Nizar Banar, sebelumnya ditangkap oleh pasukan PA yang mendobrak masuk ke rumah kerabat tempatnya tinggal pada Kamis dini hari lalu.

Baca Juga: Hamas: Otoritas Palestina Halangi Rekonstruksi di Jalur Gaza

Menurut keluarga, pasukan PA tersebut memukuli Nizar Banat berulang kali dengan batang logam sebelum menangkapnya.

Kematian Nizar Banat memicu protes yang terjadi selama tiga hari di Tepi Barat yang diduduki.

Selain itu, juga memicu seruang dari masyarakat internasional agar kematiannya diselidiki lebih lanjut.

Baca Juga: Palestina Berkabung, Aktivis HAM Nizar Banat Dipukul Hingga Tewas di Sel Tahanan

Pada Sabtu, petugas keamanan Palestina berbaris di jalan-jalan dan memblokir pengunjuk rasa dengan memukul mereka dengan kepalan tangan dan tongkat.

Menurut saksi mata, para petugas, beberapa mengenakan perlengkapan anti huru hara, yang lain berpakaian preman, juga menembakkan gas air mata dan menyerang wartawan.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 27 Juni 2021, tidak dilaporkan secara resmi angka dari orang-orang yang ditangkap ataupun dikabarkan terluka.

Baca Juga: Wilayah Palestina Terancam Hilang, Israel Siap Bangun 31 Pemukiman Ilegal di Tepi Barat

Juru bicara dinas keamanan PA, Talal Dweikat, mengatakan komite yang menyelidiki kematian Banat telah memulai pekerjaannya dan mendesak masyarakat untuk menunggu hasilnya.

Dia sendiri tidak mengomentari kekerasan yang terjadi pada Sabtu lalu.

Serikat wartawan Palestina mengutuk serangan oleh pasukan keamanan terhadap wartawan yang meliput protes.

Baca Juga: Palestina Luluh Lantak Pasca Serangan Israel, Dana Bantuan Rekonstruksi Diblokir Senator Republik AS

"Penargetan jurnalis oleh petugas keamanan adalah perkembangan baru yang serius dalam serangan gencar terhadap kebebasan berekspresi dan media," kata serikat pekerja dalam sebuah pernyataan.

Banat yang berusia 43 tahun, merupakan seorang aktivis sosial yang menuduh PA Abbas melakukan korupsi.

Selain itu, dia juga menuding Mahmoud Abbas melakukan pertukaran vaksin Covid-19 yang berumur pendek dengan Israel bulan ini.

Baca Juga: Hamas Menentang Eksekutif Otoritas Palestina dalam Bantuan dan Rekonstruksi di Jalur Gaza

Tak hanya itu, Nizar Banar juga mengungkit pemilihan umum yang telah lama tertunda oleh Mahmoud Abbas pada bulan Mei.

Banat telah terdaftar sebagai calon anggota parlemen untuk kontes itu.

Kerumunan berbaris melalui jalan-jalan mengibarkan bendera Palestina dan gambar Banat dan menyerukan diakhirinya 16 tahun kekuasaan Abbas.

Baca Juga: Perintah Sudah Turun, Israel Siap Robohkan 20 Rumah Warga Palestina

"Kami menginginkan reformasi politik total yang benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat," kata pengunjuk rasa Esmat Mansour.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan Abbas secara teratur melakukan penangkapan para kritikus.

Seorang pejabat dari Human Rights Watch menyatakan kalau penangkapan Nizar Banat bukan sebuah anomali.

Baca Juga: Pemukim Yahudi Gencarkan Kekerasan terhadap Warga Palestina, Bukti Naftali Bennett Lebih Kejam

Abbas dan PA, yang menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di Tepi Barat, menolak tuduhan bahwa mereka melakukan tindak korupsi.

Mereka juga menyanggah tudingan telah menangkapi orang-orang karena pandangan politik yang berbeda.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x