Network
Muhyiddin pun mengaku ia memiliki banyak waktu dan pengalaman menghadapi pemilu.
Baca Juga: Muhammadiyah Dirikan Universitas di Malaysia, Jadi Perguruan Tinggi Indonesia Pertama di Luar Negeri
"Tentu saja, saya punya lebih banyak waktu. Saya tahu saya juga punya banyak pengalaman dalam mengelola pemilu,” katanya dalam konferensi pers usai menyampaikan Pesan Khusus di Kuala Lumpur, Senin.
Dia menambahkan bahwa dia menganggap pengunduran dirinya memiliki kebijaksanaan di baliknya.
"Ini dikatakan sebagai kebijaksanaan. Saya bisa fokus (ke partai) dan saya yakin rakyat sudah melihat pemerintah PN benar-benar menjaga rakyat," kata Muhyiddin.
"Dan saya pikir orang-orang menginginkan ini," sambungnya.
Ia menegaskan tidak bermaksud sombong namun jika diberi kesempatan, ia optimistis PN bisa tampil lebih baik kedepannya.
Baca Juga: Aktivis Israel Diduga Ejek Perolehan Medali Malaysia di Olimpiade Tokyo 2020
Pada Selasa, 3 Agustus 2021, Presiden UMNO, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, untuk menunjukkan kesetiaan yang tak terbagi kepada Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia), Dewan Kerja Agung (MKT) UMNO dengan suara bulat setuju untuk menarik dukungan untuk Pemerintah PN dan Muhyiddin sebagai Perdana Menteri.
Ditambahkannya, Surat Pernyataan Anggota UMNO dengan jumlah yang cukup untuk menyatakan penarikan dukungan Perdana Menteri telah disampaikan kepada Agong, sehingga menunjukkan bahwa kepemimpinannya telah kehilangan mayoritas dan legitimasinya sebagai Kepala Pemerintahan.
