Wanita ini Akui Ditahan di Penjara Rahasia Milik China di Dubai, Diduga Tempat Pembuangan Pembangkang Negara

- 17 Agustus 2021, 10:40 WIB
Seorang wanita muda China mengaku dirinya ditahan selama delapan hari di fasilitas penjara rahasia milik China di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) yang disebut "situs hitam" di luar perbatasannya.
Seorang wanita muda China mengaku dirinya ditahan selama delapan hari di fasilitas penjara rahasia milik China di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) yang disebut "situs hitam" di luar perbatasannya. /REUTERS

PR BEKASI – Seorang wanita muda China mengaku dirinya ditahan selama delapan hari di fasilitas penjara rahasia milik China di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) yang disebut "situs hitam" di luar perbatasannya.

Wanita bernama Wu Huan (26) tersebut menceritakan bahwa dirinya sedang dalam pelarian untuk menghindari ekstradisi kembali ke China karena tunangannya dianggap sebagai pembangkang China.

Wu Huan mengatakan bahwa dia diculik dari sebuah hotel di Dubai dan ditahan oleh pejabat China di sebuah villa yang diubah menjadi penjara, di mana dia melihat atau mendengar dua tahanan lainnya yang merupakan Muslim Uighur.

“Kami diinterogasi dan diancam dalam bahasa China dan dipaksa menandatangani dokumen hukum yang memberatkan tunangan saya,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari AP News, Selasa, 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Menlu China Berbicara dengan Menlu AS Melalui Telepon, Bahas Kondisi Afghanistan

Mereka berdua akhirnya dibebaskan pada 8 Juni 2021 dari penjara rahasia tersebut dan sekarang mencari suaka di Belanda.

Penjara rahasia tersebut diduga sebagai salah satu situs hitam milik China yang didirikan di negara lain.

Situs semacam itu mencerminkan bagaimana China semakin menggunakan pengaruh internasionalnya untuk menahan atau membawa kembali warga negara yang diinginkannya dari luar negeri.

Sampai artikel ini dibuat, kesaksian Wu Hua tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya dikarenakan belum memiliki cukup bukti dan tidak diberitahu lokasi jelasnya.

Baca Juga: Demi Dapatkan Nilai Tambah agar Bisa Masuk Universitas, Pelajar China Ditemukan Tewas di Gurun Tengger

Namun, dirinya mempunyai bukti yang menguatkan termasuk stempel di paspornya, rekaman telepon dari seorang pejabat China yang menanyakan pertanyaan dan pesan teks yang dia kirim dari penjara ke seorang pendeta yang membantu pasangan itu.

Kementerian Luar Negeri China membantah dugaan penjara rahasia tersebut dan mengatakan sebagai informasi tidak benar.

"Yang dapat saya katakan kepada Anda adalah bahwa situasi yang dibicarakan orang itu tidak benar," kata juru bicara kementerian Hua Chunying, Senin, 16 Agustus 2021.

Sementara itu, pihak kepolisian Dubai menyatakan bahwa klaim apa pun dari seorang wanita China yang ditahan oleh otoritas lokal atas nama negara asing adalah palsu.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Saran dr. Tirta Soal Nyeri Dada hingga Cara Licik China di Olimpiade Tokyo 2020

Mereka mengatakan bahwa Wu Huan telah bebas keluar dari negara itu bersama tunangannya tiga bulan lalu.

"Dubai tidak menahan warga negara asing tanpa mengikuti prosedur yang diterima secara internasional dan proses penegakan hukum lokal, juga tidak mengizinkan pemerintah asing untuk menjalankan pusat penahanan di dalam perbatasannya," katanya.

“Dubai juga mengikuti semua norma dan prosedur global yang diakui yang ditetapkan oleh organisasi internasional seperti Interpol dalam penahanan, interogasi, dan pemindahan buronan yang dicari oleh pemerintah asing,” katanya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Kaget Temukan WNA Asal China Bekerja di Purwakarta

Situs hitam sendiri adalah istilah bagi penjara penjara rahasia di mana tahanan umumnya tidak didakwa melakukan kejahatan dan tidak memiliki jalur hukum, tanpa jaminan atau perintah pengadilan.

Penjara rahasia tersebut biasanya berupa kamar hotel atau wisma yang dikhususkan untuk menahan orang-orang yang menentang pemerintahan China.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah