Anggota komisi budaya Taliban, Enamullah Samangani, juga sempat menyerukan perempuan di Afghanistan untuk bergabung dengan pemerintahan.
“Imarah Islam tidak ingin perempuan menjadi korban. Mereka harus berada dalam struktur pemerintah menurut hukum syariat,” ujarnya.
Baca Juga: Kelompok Taliban Bersenjata Kunjungi Rumah-rumah, Minta Warga Afghanistan Kembali Bekerja
Imarah Islam adalah nama yang digunakan Taliban untuk merujuk pada negara Afghanistan. Samangani mengungkapkan, struktur pemerintahan yang bakal diterapkan Taliban di Afghanistan belum sepenuhnya jelas.
“Namun berdasarkan pengalaman, harus ada kepemimpinan yang sepenuhnya Islami dan semua pihak harus bergabung,” katanya.
Hashimi menekankan, 99,9 persen penduduk Afghanistan adalah Muslim dan mereka percaya pada Islam.
"Ketika Anda percaya pada hukum, pasti Anda harus menerapkan hukum itu. Kami memiliki dewan, dewan ulama yang sangat terkemuka. Mereka akan memutuskan apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
Meskipun gelombangnya di Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir, Hashimi mengatakan bahkan Taliban tidak menyangka akan memasuki Kabul secepat ini.
Namun kelompok Taliban mengatakan bahwa kekacauan terjadi di ibu kota setelah Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan.