Network
"Namun dia secara fisik belum bisa makan apa pun karena dia akan mengalami serangan panik yang parah,” paparnya
Keluarga Ashton bahkan dilaporkan tidak pernah makan malam saat perayaan Natal keluarga, karena Ashton tidak tahan dengan bau semua makanan, dan fobianya juga mempengaruhi kehidupan sosialnya, karena dia tidak pernah makan di sekolah atau di pesta.
Sebenarnya keinginannya untuk menyesuaikan diri itulah yang akhirnya membuat Ashton menyadari pola makannya tidak normal, dan mencari bantuan profesional.
“Sampai saat ini, Ashton baik-baik saja karena dia tidak tahu perbedaannya,” kata Cara.
Baca Juga: 7 Fobia Aneh di Dunia yang Dimiliki Seseorang Salah Satunya Takut Hujan, Emangnya Ada?
“Tetapi teman-temannya di sekolah telah menyadari bahwa dia tidak makan dan itu menjadi canggung baginya. Dia tidak ingin berbeda,” ujarnya.
Setiap kali orang tua Ashton membawanya ke dokter keluarga mereka selalu membuat kesalahan dengan menilai Ashton sebagai anak rewel yang pilih-pilih makanan.
Untungnya, pada bulan Juli tahun ini, Keluarga Ashton membawa Ashton menemui spesialis gangguan makan selektif Felix Economakis, yang, setelah mendengar riwayatnya, mendiagnosisnya dengan Avoidant Restrictive Food Intake Disorder (ARFID) bukan karena Ashton anak yang suka pilih-pilih makanan.
Dia juga bisa membuat anak berusia 12 tahun itu mencoba makanan baru, meskipun itu bukan makanan yang paling sehat.
Baca Juga: 5 Penyakit Akibat Konsumi Makanan Cepat Saji, Salah Satunya Jantung
