Hadapi Serangan ISIS, Taliban: Kami Kehilangan Banyak Orang Dibanding Militer Amerika

- 27 Agustus 2021, 14:57 WIB
Ilustrasi ledakan bom bunuh diri di bandara Kabul, Afghanistan. Taliban sebut kehilanggan banyak anggotanya akibat serangan bom bunuh diri ISIS.
Ilustrasi ledakan bom bunuh diri di bandara Kabul, Afghanistan. Taliban sebut kehilanggan banyak anggotanya akibat serangan bom bunuh diri ISIS. /firstpost.com

 

PR BEKASI - Kelompok afiliasi ISIS melancarkan aksinya berupa bom bunuh diri di Bandara Hamid Karzai, Kabul pada Kamis, 26 Agustus 2021 kemarin waktu setempat.

Seperti diketahui bahwa peristiwa tersebut menewaskan puluhan orang dan melukai banyak orang lainnya.

Sehingga, peristiwa bom bunuh diri tersebut juga mendapat kecaman dari sejumlah Pihak.

Selanjutnya, Taliban mengecam serangan bom yang dilancarkan oleh kelompok afiliasi ISIS, ISIS-K, di Bandara Hamid Karzai, Kabul.

Baca Juga: Beri Pesan ke Taliban, Jurnalis Amerika: Negara Terbaik Bagi Muslim Adalah Negara Sekuler

Mereka berkata, serangan tersebut telah menewaskan 28 anggota mereka yang diperbantukan di bandara untuk mengawal proses evakuasi.

"Kami kehilangan lebih banyak orang dibanding Militer Amerika," ujar salah satu pejabat Taliban yang enggan disebutkan namanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Jumat, 27 Agustus 2021.

Taliban melanjutkan bahwa serangan ISIS mengambil lokasi di mana personil Amerika terkonsentrasi dan memegang kendali. Adapun Taliban belum memiliki rencana untuk memperpanjang periode evakuasi sebagai respon atas serangan ISIS-K.

Perlu diketahui bahwa kelompok ISIS adalah musuh dari Taliban.

Keduanya diketahui memiliki pandangan berbeda soal bagaimana Afghanistan seharusnya diperintah dan dikelola.

Baca Juga: Jurnalis Amerika Sebut Taliban Manupulasi Syariah: Demi Agenda Ekstremis dan Patriarki

ISIS ingin menjadikan Afghanistan murni sebagai emirat Islam sementara Taliban relatif lebih lunak, terbuka terhadap kerjasama diplomatik dengan komunitas internasional.

"Kedua grup memiliki ideologi berbeda. ISIS menuding Taliban lebih menonjolkan semangat etnis dan nasionalisme dibandingkan syariah Islam," ujar CSIS dalam analisisnya.

Permusuhan di antara keduanya ditegaskan oleh banyaknya eks Taliban di ISIS serta kerapnya kedua organisasi berebut wilayah di Afghanistan.

Kebanyakan eks Taliban yang membelot ke ISIS-K dikarenakan mereka tak setuju dengan rencana damai ataupun kerjasama dengan komunitas internasional.

Baca Juga: Taliban Disebut Mengancam Hak-hak Perempuan, Ustaz Das'ad Latif: Islam Selalu Meninggikan Derajat Perempuan

Dibalik itu, kedua organisasi tersebut beberapa kali sempat bekerjasama ketika mereka merasa memiliki kesamaan tujuan.

Salah satu tujuannya adalah mengusir tentara asing dari Afghanistan dan pemerintahan yang berafiliasi dengannya.

Alhasil, beberapa serangan di Afghanistan dilakukan kedua group. Sekarang, dengan Afghanistan sudah berada di tangan Taliban, ISIS diduga kembali bermusuhan dengan Taliban.

Namun hingga saat ini belum diketahui rencana yang akan dilakukan oleh Taliban terhadap kelompok ISIS-K.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah