“Kami senang dengan putusan itu. Setidaknya setelah sekian lama, kami bisa mendapatkan keadilan,” kata Shahanur Islam, seorang aktivis gay, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asiaone pada Jumat, 3 September 2021.
“Sekarang kita harus melihat langkah apa yang diambil pemerintah. Dua pelaku masih menjadi buron. Sekarang kita berharap pemerintah bisa segera mengambil tindakan untuk mengeksekusi putusan setelah menangkap pelaku yang melarikan diri,” katanya, melanjutkan.
Pada periode 2013 dan 2016, rentetan serangan yang menargetkan aktivis sekuler dan minoritas agama diklaim oleh kelompok-kelompok radikal yang berpihak pada al Qaeda.
Serangan paling serius terjadi pada Juli 2016, ketika orang-orang bersenjata menyerbu sebuah kafe di kawasan diplomatik Dhaka, Bangladesh, dan menewaskan 22 orang. Sebagian besar korban tewas itu, merupakan WNA.***