Joe Biden dan Beberapa Mantan Presiden AS Akan Buka Laporan Intelijen, Jelang Peringatan 20 Tahun Tragedi 9-11

- 7 September 2021, 07:07 WIB
Presiden AS Joe Biden mendengarkan pertanyaan dari awak media saat menyampaikan pidato tentang Afghanistan, dari Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC pada 26 Agustus 2021. Joe Biden dan beberapa mantan Presiden AS akan membuka laporan intelijen menjelang peringatan 20 tahun peristiwa 9/11.
Presiden AS Joe Biden mendengarkan pertanyaan dari awak media saat menyampaikan pidato tentang Afghanistan, dari Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC pada 26 Agustus 2021. Joe Biden dan beberapa mantan Presiden AS akan membuka laporan intelijen menjelang peringatan 20 tahun peristiwa 9/11. /Reuters

 

PR BEKASI - Peristiwa 11 September atau 9/11 di WTC, New York, Amerika Serikat (AS) merupakan hal yang tidak dapat dilupakan oleh penduduk dunia khususnya warga AS.

Pasalnya, hingga saat ini peristiwa 9/11 tersebut masih menyisakan trauma terutama bagi keluarga para korban.

Peristiwa 9/11 tersebut juga masih diperingati hingga saat ini, sebagai bentuk empati bagi para korban.

Seperti diketahui bahwa peristiwa 9/11 menewaskan sejumlah warga AS dan warga asing lainnya.

Baca Juga: Peringati Peristiwa 9-11, Mantan PM Inggris: Islamisme Tetap Jadi Ancaman Tingkat Tinggi di Barat

Menjelang peringatan 20 tahun peristiwa 9/11, Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris bakal mengunjung titik-titik serangan teror 9/11 untuk membuka laporan intelijen terkait peristiwa tersebut.

Peringatan 9/11 tersebut kabarnya akan digelar pada Sabtu pekan depan.

Sementara itu, pihak Gedung Putih menyatakan bahwa ada empat kota yang akan dikunjungi Joe Biden dan Kamala Harris diantaranya yakni New York, Shanksville, Pennyslvania, dan Virginia.

"Kamal Harris dan Dough Emhoff (bapak negara kedua), di Shanksville, akan berkunjung situs kecelakaan pesawat penerbangan United 93," kata pernyataan pers Gedung Putih pada Minggu, 5 September 2021 lalu.

Baca Juga: 20 Tahun Peristiwa 9-11, Mantan PM Inggris Ramal Teroris Akan Gunakan Senjata Biologis di Masa Depan

"Itu event terpisah sebelum berkumpul kembali dengan Presiden Joe Biden dan Ibu Negara," katanya, menambahkan dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 7 September 2021.

Khusus kunjungan di New York, Gedung Putih menyampaikan bahwa mantan Presiden AS, Barack Obama juga akan turut hadir di lokasi.

Tak hanya Barack Obama, mantan Presiden George W. Bush, yang memimpin AS saat tragedi 9/11 terjadi juga akan ikut dalam kegiatan di Shanksville.

"Presiden George W Bush akan membacakan pidato dalam upacara berkabung yang dihadiri keluarga korban penerbangan United Flight 93," ujar keterangan pers George W. Bush Presidential Center.

Baca Juga: Buku Sejarah Muat Teori Konspirasi WTC 9-11 dan CIA, Penerbit Prancis Minta Maaf

Dari keempat lokasi tujuan, Virginia bakal menjadi titik terakhir. Adapun peringatan bakal ditutup di gedung Kementerian Pertahanan AS, Pentagon, yang berlokasi di kota Arlington.

Sebagai tambahan, Joe Biden juga telah meminta Biro Intelijen Federal (FBI) untuk mempulikasikan laporan intelijen perihal peristiwa 9/11.

Permintaan itu disampaikan lewat perintah eksekutif yang diterbitkan pada Jumat kemarin. Pertimbangan Joe Biden, keluarga korban teror 9/11 berhak mendapat gambaran utuh soal peristiwa terkait.

"Menjelang peringatan 20 tahun tragedi 9/11, warga Amerika berhak untuk mendapat gambaran komplit soal apa yang kami tahu soal serangan teror itu," ujar Joe Biden.

Baca Juga: Jajak Pendapat Terbaru: Donald Trump Akan Kalahkan Joe Biden Bila Pilpres AS Dilakukan Hari Ini

Joe Biden, dalam perintah eksekutifnya, mengaku bahwa publikasi laporan intelijen 9/11 bisa berdampak pada keamanan nasional dan kemampuan mencegah serangan serupa ke depannya, itu resiko yang mereka akan ambil. Menurutnya, transparansi dan akuntabilitas juga penting.

Selama ini, keluarga korban 9/11 terus mendesak Pemerintah Amerika untuk mempublikasikan laporan intelijen. Salah satu hal yang ingin mereka ketahui adalah temuan Operasi Encore, investigasi Amerika perihal dugaan keterlibatan Arab Saudi. Sebab, dua pejabat Arab Saudi dilaporkan melakukan kontak dengan dua teroris 9/11.

Di Riyadh, Pemerintah Arab Saudi dituntut oleh keluarga korban. Mereka membantah segala tuduhan yang ada siap menghadapi tuntutan keluarga korban 9/11 di pengadilan. Adapun warga AS mengapresiasi segala upaya yang dilakukan oleh Joe Biden.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x