Taliban Bantah Tembak Polwan Afghanistan yang Sedang Hamil: Penyelidikan Kami Sedang Berlangsung

- 7 September 2021, 09:11 WIB
Seorang anggota Taliban duduk sambil memegang senjatanya di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. Taliban membantah telah tembak Polwan Afghanistan yang sedang hamil di depan keluarganya dan sebut tengah lakukan penyelidikan.
Seorang anggota Taliban duduk sambil memegang senjatanya di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. Taliban membantah telah tembak Polwan Afghanistan yang sedang hamil di depan keluarganya dan sebut tengah lakukan penyelidikan. /Wana News Agency via Reuters/

 

PR BEKASI - Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan atas Afghanistan banyak kabar yang mencuat mengejutkan publik.

Baru-baru ini Taliban Dikabarkan telah menembak mati Polwan Afghanistan yang tengah hamil di depan keluarganya.

Peristiwa itu terjadi di Provinsi Ghor, Afghanistan yang diperoleh dari beberapa laporan.

Penembakan tersebut selanjutnya menandai insiden terbaru kekerasan terhadap perempuan oleh kelompok Islam garis keras di Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Berkuasa, WHO: 90 Persen Rumah Sakit di Aghanistan Terancam Ditutup Minggu Ini

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 7 September 2021, nama Polwan yang tengah hamil tersebut adalah Banu Nigara.

Ia dibunuh di depan suami dan anak-anaknya di rumahnya di Firozkoh oleh Pihak Taliban.

Nigara seorang petugas polisi ditembak mati di depan anak-anak dan suaminya tadi malam jam 10 malam di provinsi Ghor," tulis jurnalis Afghanistan Bilal Sarwary di Twitter pada Minggu, 5 September 2021.

"Nigara sedang hamil 6 bulan, dia ditembak mati oleh Taliban,” tulis Bilal Sarwary, menambahkan.

Informasi tersebut ia mengutip dari pernyataan anggota keluarga Banu Nigara.

Baca Juga: Lari dari Taliban, Pengungsi Afghanistan Keluhkan Makanan yang Diberikan Amerika Cuma Buah dan Roti

Namun, peristiwa soal pembunuhan Polwan bernama Banu Nigara itu dibantah oleh Taliban.

"Kami mengetahui insiden itu dan saya memastikan bahwa Taliban tidak membunuhnya, penyelidikan kami sedang berlangsung," kata juru bicara Taliban Zabiullah Mujaheed.

Selanjutnya, Mujaheed mengatakan polisi wanita itu bisa saja dibunuh karena permusuhan pribadi atau hal lain.

Menurutnya, Taliban telah mengkonfirmasi amnesti bagi orang-orang yang bekerja untuk pemerintahan sebelumnya.

Baca Juga: Taliban Tertawa Ngakak saat Ditanya Nasib dan Hak-hak Perempuan Afghanistan oleh Wartawan Amerika

Taliban sebelumnya berjanji akan melindungi hak-hak perempuan termasuk hak mendapatkan pendidikan dan bekerja.

Kelompok yang ini menjadi penguasa Afghanistan tersebut juga sudah membuka kembali universitas dan mengizinkan wanita belajar dengan sejumlah aturan.

Meski Taliban berjanji melindungi hak-hak wanita, tetap ada sejumlah kekhawatiran terutama di antara para penegak hukum wanita.

Sebelumnya hakim-hakim wanita ketakutan akan menjadi sasaran eks narapidana yang merupakan anggota Taliban.

Beberapa berhasil melarikan diri, banyak pula yang masih tertinggal di Afghanistan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah