Masih Percaya Takhayul, Gadis-gadis Belia Diarak Keliling Desa Tanpa Busana Agar Turun Hujan

- 8 September 2021, 18:34 WIB
Ilustrasi hujan deras.
Ilustrasi hujan deras. /Pixabay/

PR BEKASI - Enam gadis kecil diarak telanjang keliling desa di distrik Damoh, Madhya Pradesh, India sebagai bagian ritual untuk menyenangkan dewa hujan sehingga bisa mengatasi kekeringan.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari News 9 Live, Rabu, 8 September 2021, Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak (NCPCR) meminta laporan dari pemerintah Damoh mengenai insiden yang terjadi pada hari Minggu di desa Baniya.

Seorang pejabat distrik mengatakan, tanggapan akan diajukan ke NCPCR. Inspektur Polisi Damoh SP DR Teniwar mengatakan polisi menerima informasi tentang gadis belia yang diarak bugil untuk menenangkan dewa hujan sebagai bagian dari praktik lokal dan kejahatan sosial.

Baca Juga: 6 Waktu Mustajab Agar Doa Cepat Terkabul, Salah Satunya Ketika Turun Hujan

“Polisi sedang menyelidiki insiden itu. Tindakan akan diambil jika ditemukan bahwa gadis-gadis itu dipaksa untuk telanjang,” katanya.

Namun dirinya juga menambahkan bahwa penduduk desa di sana percaya bahwa praktik mengarak gadis-gadis belia dengan keadaan telanjang bisa menurunkan hujan.

Menurut kepercayaan, dadis-gadis muda diperintahkan berjalan telanjang dengan batang kayu diletakkan di bahu mereka dengan katak yang terikat.

Baca Juga: Media Asing Soroti Cuaca Indonesia Saat Ini, BMKG Peringatkan Awal Musim Hujan Picu Lebih Banyak Bencana Alam

Wanita yang menemani gadis-gadis ini menyanyikan bhajan untuk memuji dewa hujan, katanya.

Kolektor Damoh S Krishna Chaitanya mengatakan atas adanya insiden tersebut, oemerintah setempat akan menyampaikan laporan ke NCPCR.

Dia mengatakan, orang tua dari gadis-gadis ini juga terlibat dalam insiden itu dan mereka juga akan diberitahu tentang praktik takhayul seperti itu.

Baca Juga: Hujan untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah Mengguyur Greenland, Ilmuwan: Tanda Perubahan Iklim Telah Kritis

Sementara itu, kolektor distrik itu mengatakan tidak ada penduduk desa yang mengeluhkan tentang ritual tersebut.

"Dalam kasus seperti itu, pemerintah hanya bisa membuat penduduk desa sadar tentang kesia-siaan takhayul semacam itu," katanya kepada wartawan.

"Dan membuat mereka mengerti bahwa praktik seperti ini tidak akan memberikan hasil yang diinginkan," katanya melanjutkan.

Baca Juga: China Beri Tanda 'Peringatan Merah' pada Hujan, Korban Tewas Akibat Banjir Capai 21 Orang

Dalam video yang beredar, beberapa wanita mengatakan bahwa ritual ini dilakukan saat tanaman padi mengering tanpa hujan.

“Kami percaya bahwa ini akan membawa hujan,” katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: News9


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah