Israel Larang Muslim Palestina Salat di Masjid Ibrahim, Bangsa Yahudi Diperbolehkan Beribadah di Dalamnya

- 9 September 2021, 15:55 WIB
Ilustrasi. Otoritas Israel melarang umat Muslim Palestina untuk melaksanakan salat dan berziarah ke Masjid Ibrahim.*
Ilustrasi. Otoritas Israel melarang umat Muslim Palestina untuk melaksanakan salat dan berziarah ke Masjid Ibrahim.* /Reuters

PR BEKASI – Otoritas Israel telah memutuskan untuk melarang bangsa Palestina, khususnya umat Muslim untuk salat dah berziarah ke Masjid Ibrahim, di Hebron, Tepi Barat yang diduduki.

Kebijakan tersebut mulai diberlakukan pada Selasa, 7 Agustus 2021 dengan alasan masjid tersebut akan digunakan oleh umat Yahudi untuk melaksanakan ibadah perayaan Tahun Baru Yahudi.

Baca Juga: Taliban Tak Bersedia Buka Hubungan Diplomatik Afghanistan dengan Israel

Informasi tersebut pertama kali dilaporkan oleh kantor berita milik Pemerintah Palestina, WAFA.

“Masjid Ibrahim sekarang akan terbuka hanya untuk orang Yahudi,” bunyi lapiran tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari WAFA pada Kamis, 9 September 2021.

Direktur Masjid Ibrahim, Sheikh Hafthi Abu Sneinah membenarkan berita tersebut dan mengatakan pasukan Israel telah menolak akses warga Palestina ke situs suci bersama tiga agama tersebut.

Baca Juga: Enam Warga Palestina Berhasil Kabur dari Penjara Israel, Lewat Terowongan Bawah Tanah Bekas Wastafel

“Pasukan Israel melarang umat Muslim masuk halamannya ketika para pemukim ilegal sedang bersiap untuk menandai liburan Tahun Baru Yahudi,” katanya.

“Ahmad Tamimi, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang bertanggung jawab atas departemen hak asasi manusianya telah mengecam kebijakan Israel tersebut.

Dirinya mengecam penutupan Masjid Ibrahim untuk umat Muslim sebagai penghinaan mencolok terhadap perasaan orang Arab dan Muslim.

Baca Juga: 6 Warga Palestina Berhasil Kabur dari Penjara Zionis Israel Berkeamanan Tinggi, Hamas Beri Pujian

“Ini adalah sebuah penghinaan bagi kami. Israel telah melakukan pelanggaran berat terhadap kebebasan beribadah dan pelanggaran terang-terangan terhadap piagam dan konvensi hak asasi manusia internasional," katanya.

Masjid Ibrahim, yang dulunya merupakan tempat ibadah umat Muslim saja saat ini diketahui telah terbagi dua bagian.

Bagian tersebut terdiri dari area Muslim dan area Yahudi yang dipisahkan pada 22 tahun yang lalu.

Baca Juga: Naftali Bennet Ogah Bertemu Presiden Palestina, 'Ngambek' setelah Israel Dilaporkan ke Pengadilan ICC

Pembagian dua area tersebut dilakukan menyusul terjadinya insiden penembakan yang dilakukan oleh seorang pemukim ilegal Yahudi.

Diketahui, pemukim Yahudi bernama Baruch Goldstein tersebut telah menembaki jamaah Muslim pada bulan Ramadhan tahun 1994 saat mereka sedang melaksanakan salat subuh.

Insiden tersebut diketahui telah menewaskan sebanyak 29 umat Muslim Palestina yang saat itu sedang salat berjamaah.

Baca Juga: Adam Deni Ungkap Sosok Ulama Besar Kirim Uang ke Israel Diduga dari Dana Umat: Bisa Heboh se-Indonesia Loh Ini

Namun, setelah kejadian tersebut Israel bukannya mengusir segelintir pemukim ilegal Yahudi dari Hebron.

Akan tetapi, mereka malah memutuskan untuk menghukum para umat Muslim Palestina yang menjadi korban penembakan dengan membelah Masjid Ibrahim menjadi dua bagian

Kejadian tersebut telah menutup sebagian besar bisnis Palestina di kota tua Hebron, tempat para pemukim mendirikan pangkalan, dan membatasi pergerakan penduduk Palestina.

Tak hanya sebagai tempat ibadah, di Masjid Ibrahim juga terdapat makam dari Nabi Ibrahim AS, Siti Sarah, Nabi Ishaq AS, Sayyidah Rifqah, Nabi Ya’qub AS, dan Lea.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: WAFA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x