Network
PR BEKASI - Salah satu pendiri Taliban Abdul Ghani Baradar atau yang disapa Mullah Baradar dirumorkan bahwa dirinya sudah tewas.
Namun setelah rumor tersebut heboh, kini telah beredar sebuah pesan suara miliknya yang berisikan bahwa rumor yang menyebut Mullah Baradar tersebut tidak benar.
Seperti yang diberitakan, pendiri Taliban ini sempat viral di media sosial karena dirinya dirumorkan telah tewas karena ditembak saat konflik di istana kepresidenan di antara faksi Taliban.
Baca Juga: Geledah Rumah Wapres, Taliban Temukan Uang Miliaran Rupiah dan Puluhan Emas Batang di Dalam Koper
Akan tetapi kebenaran mengenai rekaman tersebut dikabarkan tidak bisa diselidiki.
Untuk mengenal sosok pendiri Taliban ini, Pikiranrakyat-Bekasi.com akan merangkumnya untuk Anda mengenai profil dan fakta Abdul Ghani Baradar dari berbagai sumber pada Selasa, 14 September 2021.
Biodata Abdul Ghani Baradar.
Nama Lengkap: Mullah Abdul Ghani Baradar Akhund
Tempat Tanggal Lahir: Weetmak, Deh Rahwod, Afghanistan, 1968
Umur Sekarang: 53 Tahun
Kebangsaan: Afghanistan
Keturunan: Durrani Pashtun dari suku Popalzai
Organisasi Didirikan: Taliban
Baca Juga: Taliban Diduga Keturunan Israel, Benarkah Bagian dari Suku Yahudi yang Hilang?
Fakta Abdul Ghani Baradar
1. Salah satu pendiri Taliban
Seperti yang diketahui, Abdul Ghani Baradar atau yang memiliki nama lengkap Mullah Abdul Ghani Baradar Akhund merupakan salah satu pendiri Taliban di Afghanistan.
Seperti kebanyakan orang Afghanistan pada umumnya, tentu saja kehidupan Abdul Ghani Baradar berubah untuk selamanya dikarenakan invasi Soviet ke negara itu pada akhir 1970-an.
Sehingga periode ini diyakini menjadi salah satu masa yang membentuk sifat pemberontaknya.
Di tahun 1980-an, dirinya bersama mujahidin Afghanistan ikut bertempur melawan Soviet.
Kemudian pertemuannya dengan ulama bermata satu Mullah Omar diyakini terjadi ketika keduanya berjuang berdampingan dalam masa ini.
Setelah Rusia diusir pada 1992, Afghanistan jatuh ke dalam perang saudara antara panglima perang yang bersaing.
Di tengah kekacauan dan korupsi perang saudara yang meletus setelah penarikan Soviet, Abdul Ghani Baradar mendirikan madrasah di Kandahar bersama Omar.
Keduanya kemudian mendirikan gerakan Taliban pada awal 1990-an.
2. Pengendali dana
Abdul Ghani Baradar juga disebut sebagai pengendali dana. Dimana ketika dirinya telah membantu mendirikan Taliban pada 1994, Abdul Ghani Baradar mengembangkan peran sebagai ahli strategi dan komandan militer.
Sebagai tokoh kunci Taliban, ia diyakini memimpin pemberontakan dan mengelola pendanaannya sehari-hari.
Selain itu, dirinya juga memegang tanggung jawab penting di hampir semua perang besar di Afghanistan dan tetap menjadi komandan tertinggi formasi Taliban di wilayah barat (Herat) serta Kabul.
Baca Juga: Taliban Buat Aturan Baru untuk Mahasiswi Afghanistan, Mulai dari Pakaian Wajib hingga Proses Belajar
3. Pernah ditangkap
Abdul Ghani Baradar pernah ditangkap di Pakistan oleh tim perwira Inter-Services Intelligence (ISI) dan Badan Intelijen Pusat (CIA) pada Februari 2010.
Kemudian dirinya dibebaskan pada 24 Oktober 2018 atas permintaan Amerika Serikat.
Dan sejak dibebaskan, Abdul Ghani Baradar memainkan perannya yang semakin berpengaruh dalam gerakan Taliban Afghanistan.
Baca Juga: Dekati Taliban, China Bersiap Garap Tambang Kaya Tembaga di Afghanistan
4. Pernah disebut akan menjadi presiden Afganistan yang akan datang
Sejak Afghanistan ditinggalkan oleh Presidennya, Ashraf Ghani, nama Abdul Ghani Baradar disebut-sebut akan menjadi 'presiden' Afghanistan yang akan datang.
Karena seperti yang diketahui, sebagai salah satu pendiri Taliban di Afghanistan pada 1994, ia juga merupakan salah satu komandan terpercaya pendiri Taliban.
5. Beredar rumor kematiannya
Beberapa hari yang lalu, Abdul Ghani Baradar dirumorkan telah tewas karena ditembak saat konflik di istana kepresidenan di antara faksi Taliban. Dan berita tentang hal tersebut sempat menjadi viral. Namun,
dikabarkan bahwa kematian Abdul Ghani Baradar ini tidak benar setelah beredarnya sebuah pesan suara miliknya. Dimana ia membantah mengenai isu tersebut.***
