Amerika Serikat Minta Maaf Usai Tewaskan 10 Warga Sipil di Afghanistan: Kesalahan Tragis

- 18 September 2021, 06:42 WIB
Amerika Serikat minta maaf serangan drone tewaskan 10 warga sipil Afghanistan.
Amerika Serikat minta maaf serangan drone tewaskan 10 warga sipil Afghanistan. /Reuters

 

PR BEKASI - Amerika Serikat meminta maaf atas serangan drone yang menewaskan 10 orang warga sipil di Afghanistan.

Sepuluh orang tewas akibat serangan drone ini termasuk di antaranya 7 orang anak-anak Afghanistan.

Permintaan maaf ini disampaikan oleh Komandan Komando Pusat Amerika Serikat Jenderal Frank McKenzie pada Jumat, 17 September 2021.

"Penyelidikan kami sekarang menyimpulkan bahwa serangan itu adalah kesalahan yang tragis," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 18 September 2021.

Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Bekerja, Eks Pegawai Kementerian Perempuan Afghanistan: Tolong!

Adapun serangan drone Amerika Serikat ini dilakukan dalam rangka membalas serangan bom bunuh diri yang dilakukan ISIS-K di Bandara Kabul pada 29 Agustus 2021 lalu.

Frank McKenzie mengatakan, korban tidak memiliki afiliasi dengan Negara Islam setempat, ISIS-K, atau ancaman Amerika Serikat.

Korban warga sipil yang dilakukan drone Amerika Serikat ini telah menimbulkan perdebatan soal penanggulangan terorisme.

Menteri Pertahanan AS Llyod Austin menilai serangan drone tersebut telah menewaskan seorang Ahmadi.

Baca Juga: Taliban Hapus Kementerian Perempuan Afghanistan, Diganti Kementerian Kebajikan dan Keburukan

Anggota Ahmadi yang tewas ini diklaim memiliki afiliasi dengan sebuah organisasi nirlaba bernama Nutrition and Education International.

"Kami sekarang tahu bahwa tidak ada hubungan antara Ahmadi dan ISIS-K," ucapnya.

Lloyd Austin juga mengatakan, AS telah salah menilai ancaman dalam penanggulangan terorisme.

"Bahwa aktivitasnya pada hari itu sama sekali tidak berbahaya dan sama sekali tidak terkait dengan ancaman yang kami yakini akan kami hadapi,"tuturnya.

Oleh karena itu, Amerika Serikat melalui Lloyd Austin meminta maaf atas serangan drone yang menewaskan warga sipil Afghanistan.

"Kami meminta maaf. Kami akan berusaha untuk belajar dari kesalahan mengerikan ini," katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x