Arab Saudi Kutuk Upaya Iran Dapatkan Bom Nuklir dan Serukan Penanganan Ancaman Israel

- 21 September 2021, 08:57 WIB
Ilustrasi, Arab Saudi kutuk upaya dari Iran demi mendapatkan bom nuklir.
Ilustrasi, Arab Saudi kutuk upaya dari Iran demi mendapatkan bom nuklir. /Pexels/Catalin Manea

PR BEKASI - Arab Saudi mengutuk upaya Iran mendapatkan bom nuklir pada Senin, 20 September 2021.

Selain itu, Arab Saudi juga menyoroti kegagalan Iran bekerja sama dengan pengawas PBB yang memeriksa program bom nuklir.

Menteri Energi Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, juga menyerukan agar ancaman nuklir dari Israel ditangani.

Baca Juga: Arab Saudi Tertarik Beli Sistem Pertahanan Rudal Israel

Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Arab News, hal ini demi Timur Tengah terbebas dari senjata nuklir.

Pangeran Abdulaziz mengatakan pada konferensi umum tahunan Badan Energi Atom Internasional di Wina bahwa Arab Saudi menyatakan rasa prihatinnya.

"Sehubungan dengan ketidakpatuhan Iran terhadap komitmennya terhadap perjanjian perlindungan, dan ketidaktransparannya dengan badan tersebut," katanya.

Baca Juga: Kelompok Houthi Sebut Arab Saudi Telah Bersekongkol dengan AS dan Israel untuk Celakakan Muslim Dunia

Pasalnya, sikap Iran yang seenaknya sendiri itu dianggap dapat menimbulkan ancaman bagi ekosistem non-proliferasi.

“Kerajaan juga mendukung semua upaya internasional yang bertujuan mencegah Iran memiliki senjata nuklir," ujarnya.

"Dan mengembangkan sistem non-proliferasi di kawasan dan dunia," sambungnya.

Baca Juga: Arab Saudi Gagalkan Pengiriman Narkoba Milik Hizbullah, Sering Selundupkan Obat-obatan Terlarang ke Kerajaan

Pekan lalu Iran mengizinkan inspektur IAEA untuk memasang kartu memori ke kamera yang digunakan pengawas untuk memantau fasilitas nuklir.

Hal itu terjadi usai adanya kunjungan ke Teheran oleh sekretaris jenderal IAEA Rafael Grossi.

Kesepakatan tersebut memungkinkan kelanjutan dari proses inspeksi, dinilai sangat penting bagi setiap kesepakatan potensial antara Iran dan kekuatan dunia.

Baca Juga: Pandangan Warga AS ke Arab Saudi Berbeda Pasca Serangan WTC 9-11, Layaknya Penjelmaan Iblis

Karena, itu demi menghindari teguran memalukan bagi Teheran pada pertemuan IAEA minggu ini.

Akan tetapi, para kritikus mengatakan ini hanyalah tahap lain dalam permainan "kucing dan tikus" yang dimainkan Teheran dengan komunitas internasional saat mengejar bom nuklir.

Pangeran Abdulaziz juga membahas masalah Israel, yang memiliki kemampuan militer nuklir, meskipun tidak pernah secara resmi mengakuinya.

Baca Juga: Semarak Kehidupan Malam di Arab Saudi, Picu Meningkatnya Pendapatan Ekonomi

“Kerajaan juga menegaskan kembali pentingnya menghadapi proliferasi nuklir di Timur Tengah, yang membutuhkan penanganan ancaman nuklir Israel," ucapnya.

Dia mengatakan itu tak hanya mengancam keamanan dan stabilitas Timur Tengah, tetapi juga seluruh dunia.

Sebab itu, dia menegaskan kembali betapa pentingnya menerapkan keputusan tahun 1995 sepenuhnya dalam menciptakan zona bebas senjata nuklir di Timur Tengah.

Baca Juga: Arab Saudi Izinkan Masuk Kembali Pelancong dari Indonesia, Vaksinasi Covid-19 Secara Penuh Jadi Syaratnya

Disampaikan Arab Saudi mengembangkan penggunaan teknologi nuklir secara damai di berbagai bidang, termasuk proyek energi nuklir nasional.

Pangeran Abdulaziz juga mengungkapkan bahwa Arab Saudi telah memberikan kontribusi sebesar 10 juta Dolar atau Rp142 miliar untuk pembangunan pusat keamanan nuklir di kota Seibersdorf, Austria.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x