Namun, perempuan lain di Kabul, Herat dan Kandahar telah melaporkan bahwa mereka tidak dapat kembali bekerja di bawah pemerintahan Taliban.
Baca Juga: Klaim Alasan Syariah, Taliban Cuma Izinkan Perempuan di Afghanistan Kerja Bersihkan WC
Tahun lalu, pemerintah sebelumnya dan menteri pendidikan perempuan juga mendapat kecaman karena usulan pembatasan pendidikan anak perempuan.
Pada saat itu, pejabat Menteri Pendidikan Rangina Hamidi dikritik keras karena kebijakan yang akan membuat perempuan yang lebih tua tidak bernyanyi di acara sekolah, meskipun sekolah juga dipisahkan berdasarkan gender di bawah pemerintahan itu.
Larangan bernyanyi tersebut kemudian dicabut oleh pemerintah sebelumnya setelah kampanye media sosial.***