Buru-buru Tarik Pasukannya dari Afghanistan, AS Khawatirkan Ancaman Al Qaeda

- 22 September 2021, 07:28 WIB
AS mengaku ketakutan terhadap ancaman Al Qaeda menyusul penarikan seluruh pasukan AS dari Afghanistan pada bulan lalu.
AS mengaku ketakutan terhadap ancaman Al Qaeda menyusul penarikan seluruh pasukan AS dari Afghanistan pada bulan lalu. /Stringer/Reuters

Sebelum penarikan militer AS, CIA dan Badan Intelijen Pertahanan sebelumnya telah memperingatkan para pembuat kebijakan AS bahwa Al Qaeda akan dapat menyusun rencana kembali di Afghanistan dalam waktu satu sampai tiga tahun.

“Ancaman dari Afghanistan adalah prioritas utama kami dalam kaitannya dengan lanskap dinamis yang mungkin dihadirkan,” kata Abizaid.

Direktur FBI Christopher Wray mengatakan kepada Senat bahwa pejabat FBI berbagi keprihatinan tentang kemungkinan AL Qaeda mendapatkan kembali tempat berlindung yang aman di Afghanistan dan ISIS-K dapat beroperasi lebih bebas.

Baca Juga: India Sita Heroin Senilai Rp38 Triliun dari Afghanistan di Tengah Pengambilalihan Taliban

“Kami khawatir tentang apa yang akan terjadi di masa depan yang berfungsi sebagai semacam katalis atau inspirasi untuk serangan teroris di tempat lain di kawasan itu," kata Wray.

Di antara kekhawatiran FBI, Wray mengatakan penunjukan pemimpin Taliban yang berafiliasi dengan Jaringan Haqqani ke posisi pemerintah.

Sirajuddin Haqqani, putra pendiri Jaringan Haqqani, ditunjuk sebagai menteri dalam negeri Afghanistan oleh Taliban.

Baca Juga: Taliban Pecah Padahal Baru Kuasai Afghanistan, 2 Kubu Ribut Gegara Jabatan Kabinet Baru

Khalil-ur-Rahman Haqqani, seorang pemimpin kelompok Haqqani, diangkat menjadi menteri pengungsi dalam pemerintahan sementara baru Taliban .

Sirajuddin Haqqani masuk dalam daftar buronan FBI sehubungan dengan pengeboman sebuah hotel di Kabul, Afghanistan pada 2008.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x