Pakistan Khawatir Afghanistan Dilanda Perang Saudara, Taliban Didesak Bentuk Pemerintahan Terbuka

- 23 September 2021, 08:05 WIB
PM Pakistan Imran Khan mengingatkan kemungkinan  perang saudara di Afghanistan bila Taliban tidak membentuk pemerintahan terbuka.
PM Pakistan Imran Khan mengingatkan kemungkinan perang saudara di Afghanistan bila Taliban tidak membentuk pemerintahan terbuka. /Reuters/Saiyna Bhasir

PR BEKASI – Kelompok Taliban yang kini menguasai Afghanistan masih belum menyepakati pembentukan pemerintahan yang permanen, pasca jatuhnya Presiden Ashraf Ghani.

Kondisi tersebut Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengingatkan kemungkinan terjadinya perang saudara di Afghanistan, bila Taliban tidak bisa membentuk pemerintahan yang terbuka.

“Jika mereka tidak memiliki pemerintahan yang terbuka, secara bertahap akan menimbulkan perang saudara. Jika mereka tidak melibatkan seluruh faksi, cepat atau lambat, itu akan terjadi,” kata Khan pada Selasa, 20 September 2021.

Baca Juga: Aktivis Perempuan Afghanistan Ungkap Kekecewaan pada Taliban Soal Hak Perempuan di Sidang Umum PBB

Dikutip Pikiranrakyat.Bekasi.com dari Aljazeera pada Kamis, 23 September 2021, Imran Khan mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap Pakistan bila terjadi perang saudara di Afghanistan.

Menurutnya, Afghanistan akan menjadi tempat ideal bagi para teroris, karena tidak ada kontrol di tengah perang saudara.

Selain juga persoalan pengungsi, yang pasti akan membebani Pakistan sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Afghanistan.

Baca Juga: Buru-buru Tarik Pasukannya dari Afghanistan, AS Khawatirkan Ancaman Al Qaeda

Khan mengatakan, Pakistan akan menekan Taliban untuk membentuk pemerintahan yang terbuka secara politis maupun etnis.

Pemerintahan sementara saat ini tidak mencerminkan hal itu, karena tidak ada seorang pun menteri ataupun wakil menteri perempuan.

Begitu pula kelompok minoritas, keberadaan mereka tidak cukup terwakili dalam kabinet.

Baca Juga: Kaum LGBT di Afghanistan Ketakutan, Diburu Taliban hingga Terancam Dibunuh

Taliban langsung menolak pernyataan Khan, salah seorang pemimpinnya Mohammad Mobeen, mengatakan kelompoknya tidak penah memberi hak kepada siapa pun untuk meminta pemerintahan yang terbuka.

“Kami memiliki kebebasan. Seperti halnya Pakistan, kami memiliki hak untuk memiliki sistem sendiri,” kata Mobeen, yang menyebut sistem mereka bersifat terbuka.

Pakistan merupakan sekutu kunci pemerintah Taliban sebelumnya periode 1996 dan 2001, namun belum mengakui kekuasan Taliban saat ini.

Pakistan bersama China dan Rusia merupakan anggota Shanghai Cooperation Organisation (SCO), dan pengakuan terhadap Taliban harus diputuskan melalui konsensus SCO. ***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x