PR BEKASI – Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengeluarkan kemarahannya kepada Amerika Serikat (AS) dalam pidato di sidang Majelis Umum PBB pada Rabu, 22 September 2021 di New York, AS.
Dalam pidatonya tersebut, Ebrahim Raisi melepaskan tembakan peringatan yang mengklaim Iran akan mengambil tindakan terhadap AS dan menuduh Presiden Joe Biden sendirian melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Iran.
Dirinya menyebut sanksi yang dijatuhkan AS pada Iran terhadap obat-obatan pada saat pandemi Covid-19 adalah kejahatan kemanusiaan
“Al-Qur’an memperkenalkan penghancuran alam dan umat manusia sebagai karakteristik utama para tiran. AS telah melakukan penghancuran umat manusia yang mengerikan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Kamis, 23 September 2021.
Baca Juga: Tak Ingin Ada Senjata Pemusnah Massal, Raja Salman Dukung PBB Cegah Iran Peroleh Nuklir
“Republik Islam Iran mengusulkan bahwa segala jenis sanksi menyebabkan pembatasan. Atau gangguan dalam pasokan kesehatan dan lingkungan yang baik untuk masalah kemanusiaan dinyatakan dilarang,” tambahnya.
Ebrahim Raisi mengklaim sanksi dari AS adalah cara baru perang dengan negara-negara di dunia ketika dia melepaskan kemarahan pada dampak melumpuhkan sanksi terhadap negaranya.
Dia juga menambahkan penarikan militer dari Afghanistan bersamaan dengan pemberontakan Capitol AS pada 6 Januari 2021 adalah contoh sistem AS tidak memiliki kredibilitas baik di dalam maupun luar negeri