Jurnalis Ini Dipecat karena Pro-Palestina, Malah Dapat Dukungan dari Tokoh Yahudi

- 28 September 2021, 13:12 WIB
Sejumlah tokoh Yahudi mendukung jurnalis Muslim asal Jerman, Nemi El-Hassan yang sebelumnya dipecat dari pekerjaannya akibat menghadiri demonstrasi pro-Palestina pada 2014 lalu.
Sejumlah tokoh Yahudi mendukung jurnalis Muslim asal Jerman, Nemi El-Hassan yang sebelumnya dipecat dari pekerjaannya akibat menghadiri demonstrasi pro-Palestina pada 2014 lalu. /Twitter/@Nemi_Elh

PR BEKASI – Hampir 400 jurnalis, akademisi, dan tokoh budaya menandatangani surat solidaritas untuk jurnalis Nemi El-Hassan, setelah dia dipecat oleh saluran WDR Jerman karena menghadiri demonstrasi pro-Palestina pada 2014.

El-Hassan yang berusia dua puluh delapan tahun menghadiri pawai Al-Quds dalam solidaritas dengan orang-orang Palestina pada tahun 2014, ketika dia berusia 20 tahun.

Setelah fotonya muncul saat menghadiri demonstrasi, diterbitkan oleh publikasi sayap kanan Jerman Bild, saluran WDR Jerman dengan cepat memecat jurnalis itu dari acara sains yang dikenal sebagai “Quarks,” peran yang seharusnya dia ambil akhir tahun ini.

Baca Juga: Mahmoud Abbas Beri Israel Waktu Setahun untuk Tinggalkan Wilayah Palestina

Bild, yang menggambarkan pawai solidaritas Palestina sebagai pawai kebencian anti-Israel, melaporkan cerita tersebut sebagai skandal Islamisme.

Pemimpin redaksi mempertanyakan kemampuan ilmiah dan pengetahuannya secara langsung di TV da mengutip agamanya sebagai alasan.

El-Hassan dengan cepat mengungkapkan penyesalannya karena menghadiri rapat umum dan mengutuk perilaku anti-Yahudi dalam demonstrasi tersebut.

Orang-orang yang bersimpati pada jurnalis tersebut kemudian membuat surat berjudul “Solidaritas untuk Nemi El-Hassan” untuk menunjukan mereka terhadapnya dan telah mengumpulkan total 385 tanda tangan.

Baca Juga: Dukung Kemerdekaan Palestina dari Israel, Denmark Berikan Dana Bantuan 72 Miliar Dolar

Surat tersebut ditandatangani oleh tokoh-tokoh Yahudi terkemuka termasuk Deborah Feldman yang terkenal dengan bukunya “Unortodoks,” jurnalis Yahudi Fabian Wolff, dan jurnalis Israel Edo Konrad.

Surat itu menyatakan seluruh debat telah kehilangan semua rasa proporsi, dan mengatakan El-Hassan telah ditargetkan karena identitas Muslimnya dan akar Palestina.

"Sejak Nemi El-Hassan akan mengambil alih moderasi program sains "Quarks" di WDR, pribadinya dan masa lalunya telah dikritik,” bunyi surat tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Selasa, 28 September 2021.

Baca Juga: Mayoritas Cendekiawan AS Sebut Israel Lakukan Apartheid di Palestina

“Kami terkejut dengan fitnah dan celaan tersebut. bagaimana diskusi ini dilakukan bila mereka berpikiran seperti itu,” tambahnya.

Dalam sebuah pernyataan, Nemi El-Hassan dengan jelas mengakui kesalahan masa lalunya.

Dia telah mempermasalahkannya, menjauhkan diri dari mereka, meminta maaf, dan menjelaskan perubahannya secara kredibel.

Baca Juga: Ingin Selesaikan Konflik Palestina, Joe Biden Dorong Lebih Banyak Negara Normalisasi Hubungan dengan Israel

Sebagai seorang jurnalis, dia telah berkampanye melawan anti-Yahudi dan rasisme selama bertahun-tahun.

"Nada rasis dari kampanye ini juga terlihat pada fakta bahwa foto terus-menerus digunakan untuk ilustrasi yang menunjukkan Nemi El-Hassan dengan jilbab, meskipun dia sudah lama tidak memakainya,” bunyi surat tersebut.

Gambar-gambar seperti itu, yang menghubungkan jilbab dengan tuduhan Islamisme, menimbulkan prasangka dan ketakutan terhadap Islamisasi dan infiltrasi masyarakat oleh Muslim, yang telah dikobarkan oleh populis sayap kanan selama bertahun-tahun.

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x