Network
PR BEKASI - Taliban tengah menghadapi ancaman markas militan Islamic State (ISIS) di Kabul, Afghanistan.
Taliban juga menunjukkan tindakan nyata yakni dengan menghancurkan sebuah markas ISIS yang ada di utara Ibu Kota Kabul pada Minggu, 3 Oktober 2021 malam hari waktu setempat.
Tindakan itu dilakukan setelah terjadi sebuah ledakan di sebuah masjid di Kabul yang hingga menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil.
Sebelumnya, di Kabul juga sempat ada ledakan bom bunuh diri yang menewaskan warga sipil bahkan tentara Amerika Serikat.
Aksi serangan bom tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak termasuk PBB.
Namun hingga saat ini, belum ada konfirmasi apakah operasi itu ada sangkut-pautnya dengan ledakan pada hari Minggu kemarin atau tidak.
Serangan bom tersebut dinilai telah menjadi serangan paling serius di Ibu Kota Kabul sejak militer Amerika Serikat ditarik dari Afghanistan pada akhir Agustus 2021 lalu.
Kelompok radikal ISIS-Khorasan yang terafiliasi dengan ISIS sudah mengklaim serangan di masjid Ibu Kota Kabul tersebut.
Baca Juga: PM Pakistan Minta AS Segera Mengakui Pemerintahan Taliban di Afghanistan, Cepat atau Lambat
Mereka menyebut, mengincar militan Taliban dan menegaskan tetap tidak bisa berdamai dengan Taliban yang telah merebut Ibu Kota Kabul pada Agustus 2021.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 5 Oktober 2021, Zabihullah Mujahid juru bicara Taliban mengatakan bahwa sebuah unit khusus milik Taliban sudah melakukan sebuah operasi.
Tujuan operasi tersebut yakni untuk melawan elemen – elemen ISIS di distrik 17 Kabul atau wilayah utara kota itu pada Minggu malam waktu setempat.
“Pangkalan ISIS sepenuhnya hancur total dan semua anggota ISIS yang ada di dalamnya terbunuh sebagai dampak serangan yang sudah ditentukan ini,” kata Mujahid, lewat Twitter pada Senin, 4 Oktober 2021.
Baca Juga: Qatar Sebut Langkah Taliban pada Pendidikan Anak Perempuan di Afghanistan 'Sangat Mengecewakan'
Sebelumnya, media lokal melaporkan bahwa bentrokan terjadi di distrik 17 Kabul.
Warga di sana mengonfirmasi telah mendengar sejumlah ledakan dan hujan tembakan sepanjang malam.
Taliban yang juga memerangi kelompok pengikut setia Ahmad Massoud, yakni pemimpin oposisi dari wilayah Panjshir di utara Kota Kabul, mengklaim hampir sepenuhnya menguasai Afghanistan.
Hingga berita ini ditulis belum dilaporkan bagaimana kondisi terbaru di wilayah Kabul setelah mengalami serangan bom baru-baru ini.***
