Langkah terburu-buru memesan obat itu terjadi setelah data dari uji klinis sementara yang dirilis pada Jumat, 1 Oktober 2021 menunjukkan obat itu dapat mengurangi sekitar 50 persen kemungkinan rawat inap atau kematian bagi pasien yang berisiko penyakit parah akibat Covid-19.
Pil molnupiravir dirancang untuk memasukkan kesalahan ke dalam kode genetik virus, akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk Covid-19.
Banyak negara Asia ingin mengamankan pasokan lebih awal setelah mereka dilanda keterbatasan pasokan dalam peluncuran vaksin mereka tahun ini.
Membuat mereka di belakang negara-negara kaya yang membeli ratusan juta dosis.
"Kami sekarang sedang mengerjakan perjanjian pembelian dengan Merck yang diharapkan selesai minggu ini," kata Somsak seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 5 Oktober 2021.
Baca Juga: Berkat Lisa BLACKPINK, Tutup Kepala Tradisional Thailand Diburu Penggemar
"Kami telah memesan 200.000 kursus sebelumnya," sambungnya Dr Somsak.
Ia menambahkan pil molnupiravir bisa tiba segera setelah Desember, meskipun kesepakatan itu akan tunduk pada persetujuan pil oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat dan regulator Thailand.
Perwakilan di kantor Merck Thailand tidak dapat segera dihubungi.