Selama Jadi Presiden Amerika Serikat, Bisnis Hotel Donald Trump Rugi Sekira Rp1 Triliun

- 9 Oktober 2021, 06:10 WIB
Hotel Trump International Washington DC milik Donald Trump merugi selama ia menjabat Presiden Amerika Serikat.
Hotel Trump International Washington DC milik Donald Trump merugi selama ia menjabat Presiden Amerika Serikat. /Pixabay/Geralt

 

PR BEKASI – Hotel milik mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Washington DC mengalami kerugian lebih dari 70 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp994 miliar).

Kerugian itu terjadi ketika Donald Trump menduduki kursi Presiden Amerika Serikat, dari 2017 hingga 2021.

Akibatnya, ia harus meminta penangguhan pembayaran pinjaman senilai 170 juta USD, sekitar Rp2,4 triliun kepada salah satu bank kreditur.

Kondisi bisnis hotel Trump International di Washington terungkap dalam dokumen komite Kongres Amerika Serikat yang dirilis Jumat, 8 Oktober 2021.

Baca Juga: Donald Trump Tak Terima Soal Tudingan Kasus pelecehan Seksual, Gugat Balik Mantan Kontestan The Apprentice

Kongres Amerika Serikat saat ini memang tengah menginvestigasi bisnis Trump, melalui Komite Kelalaian dan Pembaruan.

Sebagai bagian penangguhan pembayaran, perusahaan holding Trump Organization menyuntik dana sebesar 27 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp338 miliar.

Menurut dokumen itu, dana untuk membantu hotel tersebut berasal dari bisnis Trump yang lain, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari AP News pada Sabtu, 9 Oktober 2021.

Komite menyebutkan laporan keuangan hotel menunjukkan kerugian, meski terdapat pembayaran sekitar 3,7 juta dolar Amerika Serikat dari pemerintah asing.

Baca Juga: Serang Joe Biden Soal Sikap AS, Donald Trump: Taliban Bisa Dapatkan 150 Senjata Nuklir Karena Dia

Menurut ahli etika pemerintahan, Trump seharusnya menolak karena adanya konflik kepentingan dengan posisinya sebagai presiden.

Trump Organization tidak memberikan jawaban ketika dimintai tanggapan mengenai dokumen tersebut.

Dokumen dari komite Kongres merupakan laporan keuangan hotel yang sudah diaudit dan kali pertama diungkapkan ke publik.

Laporan keuangan menunjukkan kerugian besar hotel, yang mulai beroperasi September 2016, dua bulan sebelum pemilihan presiden.

Perusahaan Trump mencoba menjual hotel yang memiliki 263 kamar itu sejak 2019, tapi belum mendapatkan pembeli.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x