Natasha Dhoneim dari Aljazirah melaporkan, delegasi Afghanistan telah menggambarkan pembicaraan dengan AS berlangsung positif.
"Mereka berharap pembicaraan ini dapat membuka jalan bagi pengakuan pemerintah Afghanistan oleh AS dan masyarakat internasional," katanya.
Dalam pembicaraan tersebut, delegasi Afghanistan yang dipimpin Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mullah Amir Khan Muttaqi, yang juga datang ke Doha untuk mencari bantuan keuangan yang datang dengan pengakuan internasional.
Baca Juga: Tak Ingin Lagi Dibodoh-bodohi Amerika, Taliban: Kami Bisa Atasi ISIS Secara Mandiri
Delegasi Afghanistan juga meminta AS mengakhiri sanksi ekonomi dan mencairkan aset senilai 10 miliar dolar AS.
Taliban mengatakan, mereka perlu membayar pegawai pemerintah dan memberikan layanan kepada warga Afghanistan di tengah krisis kemanusiaan yang menghantui.
Namun AS maupun Taliban tidak mengatakan apakah ada kesepakatan yang dicapai selama pembicaraan.
“Konsesi apa yang dibuat untuk mendapatkan bantuan keuangan, kesepakatan apa yang mungkin dibuat … kami tidak tahu sampai sekarang,” kata Ghoneim.
Baca Juga: Rusia Undang Taliban ke Pertemuan Internasional di Moskow, Bantu Afghanistan dari Krisis Kemanusiaan
Taliban mengambil kembali kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus, setelah hampir 20 tahun mereka digulingkan dalam invasi pimpinan AS karena menolak menyerahkan pemimpin Alqaidah Usmah bin Laden, menyusul serangan 11 September 2001 di AS.