Lakukan Pertemuan dengan AS, Taliban Minta Pengakuan Internasional dan Diakhirinya Sanksi

- 11 Oktober 2021, 17:51 WIB
Delegasi AS menekankan agar Taliban melibatkan perempuan dalam semua aspek penting di Afghanistan.
Delegasi AS menekankan agar Taliban melibatkan perempuan dalam semua aspek penting di Afghanistan. /Reuters

Menjelang akhir pembicaraan, para pejabat AS mengatakan, AS meminta Taliban membebaskan warganya yaitu Mark Frerichs yang diduga diculik.

Prioritas utama lainnya adalah mempertahankan komitmen Taliban untuk tidak membiarkan Afghanistan kembali menjadi sarang Alqaidah atau kelompok bersenjata lainnya.

Baca Juga: Taliban Bunuh 13 Suku Hazara, Daesh Akui Tanggung Jawab atas Pengeboman di Masjid Syiah Afghanistan

Para pejabat AS mengatakan, pembicaraan itu merupakan kelanjutan dari keterlibatan pragmatis dengan Taliban. Pembicaraan tersebut bukan tentang memberikan pengakuan atau legitimasi kepada kelompok militan tersebut.

Washington dan negara-negara Barat lainnya sedang bergulat dengan pilihan sulit karena krisis kemanusiaan yang parah tampak besar di Afghanistan.

Mereka mencoba mencari cara untuk terlibat dengan Taliban tanpa memberikan kelompok itu legitimasi yang dicarinya, sambil memastikan bantuan kemanusiaan mengalir ke negara itu.

Baca Juga: Pertemuan dengan Taliban Digelar di Doha Hari Ini, Pejabat AS Beberkan Agendanya

Sementara Taliban telah mengisyaratkan fleksibilitas pada evakuasi, mereka mengatakan tidak akan ada kerja sama dengan AS untuk menahan kelompok-kelompok bersenjata di Afghanistan.

Perjanjian AS-Taliban tahun 2020, yang dinegosiasikan oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, telah menuntut agar Taliban memutuskan hubungan dengan kelompok-kelompok “teroris” dan menjamin Afghanistan tidak akan lagi menampung “teroris” yang dapat menyerang Washington dan sekutunya.

Pada gilirannya, kelompok Afghanistan telah menuntut agar para pemimpin seniornya dikeluarkan dari "daftar teror", menuduh AS melanggar perjanjian Doha, yang membuka jalan bagi penarikan AS.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x