Anak Pejabat Hamas Disebut Sengaja Bantu Mosi Konferensi Buruh Inggris untuk Lawan Israel

- 16 Oktober 2021, 12:33 WIB
Sekretaris Jenderal Kelompok Buruh Arab, Omar Mofeed disebut menjadi sosok perancang utama mosi konferensi Buruh tentang Israel.
Sekretaris Jenderal Kelompok Buruh Arab, Omar Mofeed disebut menjadi sosok perancang utama mosi konferensi Buruh tentang Israel. /Instagram/israeladvocacymovement

PR BEKASI - Sebuah laporan dari LSM Gerakan Advokasi Israel (IAM) menyatakan bahwa putra dari seorang pejabat Hamas telah membantu menulis mosi buruh Inggris untuk melawan israel.

Laporan tersebut terungkap setelah Omar Mofeed yang merupakan salah satu perancang utama mosi Konferensi Partai Buruh Inggris menyerukan sanksi terhadap Israel dan mengatakan Israel apartheid.

Menurut sebuah video yang dirilis oleh IAM, Omar Mofeed adalah putra Dr Mufid Al-Mukhalalati, yang merupakan menteri kesehatan di pemerintahan Hamas di Gaza.

Baca Juga: Pemukim Israel Siksa Remaja Palestina Secara Biadab dengan Api

Dalam sebuah wawancara dengan Al-Jazeera, Omar Mofeed diakui sebagai perancang mosi konferensi Buruh di Inggris.

Dan menjadi direktur di kelompok lain, yaitu Solidaritas Palestina Kampanye.

"Omar, saya yakin Anda terlibat dalam penyusunan mosi ini?" tanya seorang pewawancara Al-Jazeera kepada Mofeed,dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Jerusalem Post pada Sabtu, 16 Oktober 2021.

Baca Juga: Warga Palestina Lempar Bom ke Pemukiman Yahudi, 1 Orang Tewas Ditembak Militer Israel

“Kelompok yang menyerukan mosi ini adalah Buruh Muda, kemudian didukung oleh 12 serikat pekerja," kata Mofeed.

"Kemudian Kampanye Solidaritas Palestina telah membantu dalam penulisannya dan Kelompok Buruh Arab telah membantu juga,” katanya

Partai Buruh Inggris meloloskan mosi yang menyatakan Israel pada 28 September selama konferensi partai tahunan mereka.

Baca Juga: Qatar: Kesepakatan Abraham Akan Gagal Kecuali Pendudukan Israel di Palestina Diakhiri

Mosi tersebut mengutuk Nakbah yang sedang berlangsung di Palestina, kekerasan militer Israel yang menyerang masjid Al Aqsa, pemindahan paksa dari Sheikh Jarrah dan serangan mematikan di Gaza.

Hal ini menjadi catatan, dengan laporan tegas 2021 oleh B'Tselem dan Human Rights Watch yang menyimpulkan dengan tegas bahwa Israel mempraktikkan kejahatan apartheid seperti yang didefinisikan oleh PBB.

Menyerukan untuk menghentikan perdagangan senjata apa pun yang digunakan untuk melanggar hak asasi manusia Palestina dan perdagangan dengan permukiman ilegal Israel.

Baca Juga: Israel Klaim Kehadiran Orang Palestina Sebagai Kesalahan: Pembersihan Etnis Arab Belum Selesai

Namun, menurut Financial Times, kepemimpinan Partai Buruh mengindikasikan bahwa mosi tersebut tidak akan menjadi kebijakan resmi partai.

"Kebijakan Buruh adalah untuk solusi dua negara yang damai dan dirundingkan yang memastikan negara Palestina yang berdaulat bersama Israel yang aman dan terjamin," kata partai tersebut.

Salah satu kritik utama Jeremy Corbyn selaku pemimpin partai Buruh Inggris sebelumnya, mengatakan interaksi dan keterlibatannya dengan anggota organisasi teroris seperti Hamas dan Hizbullah.

Baca Juga: Israel Hancurkan Pemakaman Muslim Tertua di Yerusalem, Warga Palestina Murka

Dalam sebuah wawancara The Jewish Chronicle, Mofeed menyangkal bahwa ayahnya adalah anggota Hamas.

“Ayah saya meninggal pada tahun 2014 ketika saya masih muda,” kata Mofeed kepada Chronicle.

“Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan pekerjaan luar biasa, yang membuatnya dikenal luas di Palestina, membangun layanan kesehatan bagi rakyat Gaza,"

Baca Juga: Israel Tolak Solusi Dua Negara, Presiden Palestina: Kami Akan Minta Imprelemnasi Resolusi Dewan Keamanan PBB

"Saya sangat bangga dengan pekerjaan yang dia lakukan dalam merawat kesehatan orang lain dan warisannya sangat penting bagi saya,” lanjutnya.

Video tersebut juga menampilkan posting media sosial oleh Mofeed, di mana ia menyatakan dukungan untuk Hamas.

Dalam satu posting Facebook 2013, Mofeed menyerukan untuk menculik tentara Israel, menebus mereka bagi pejuang Palestina yang dipenjara.

Sedangkan pada 2015 ia juga merayakan peringatan kematian kepala pembuat bom Hamas, Yahya Ayyash.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: FInancial Times The Jerusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x