Duta Besar Prancis untuk Belarus Diusir, Kedapatan Bertemu LSM yang Masuk Daftar Hitam di Negara Tersebut

- 18 Oktober 2021, 13:20 WIB
Ilustrasi bendera Prancis. Duta Besar Prancis untuk Belarus, Nicolas de Bouillane Lacoste diusir usai kedapatan bertemu LSM yang masuk daftar hitam di Belarus.
Ilustrasi bendera Prancis. Duta Besar Prancis untuk Belarus, Nicolas de Bouillane Lacoste diusir usai kedapatan bertemu LSM yang masuk daftar hitam di Belarus. /Pixabay/RGY23

 

PR BEKASI - Prancis kini tengah menjadi perhatian publik setelah salah satu Duta Besarnya diusir.

Baru-baru ini kabar mengenai Duta Besar Prancis untuk Belarus, Nicolas de Bouillane Lacoste diusir mencuat ke publik.

Nicolas de Bouillane Lacoste dilaporkan diusir dari Belarus.

Informasi tersebut dari sumber di Kedutaan Besar Prancis di Minsk yang mengkonfirmasi bahwa Nicolas de Bouillane Lacoste sudah angkat kaki dari Belarus.

Baca Juga: Per 1 Januari 2022, Prancis Haramkan Penggunaan Kemasan Plastik untuk Buah dan Sayur

Ia dilaporkan meninggalkan tempat dinasnya itu pada Minggu, 17 Oktober 2021 waktu setempat.

Namun, tidak dijelaskan alasan dari pengusiran Duta Besar Prancis tersebut.

Selanjutnya, Minsk Dikabarkan telah memanggil Duta Besar Belarus di Prancis, Igor Fesenko.

Sebelumnya, pada Rabu, 13 Oktober 2021 Duta Besar Prancis terlihat menerima tamu delegasi dari Govori Pradvu (Tell the Truth).

Yakni sebuah LSM yang belum lama ini masuk daftar hitam di Belarus.

Baca Juga: Prihatin dengan Pelecehan Ribuan Anak di Gereja Katolik Prancis, Paus Fransikus: Saatnya untuk Malu

Tak hanya itu, dalam acara tersebut terlihat salah satu ketua Tell the Truth, Andrey Dmitriev.

Seperti diketahui bahwa Andrey Dmitriev maju dalam bursa Presiden Belarus akan tetapi ia kalah.

Dikututip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada MSenin, 18 Oktober 2021, informasi pertemuan Duta Besar Prancis tersebut Dikabarkan dalam website Kedutaan Besar Prancis di Belarus.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Belarus dan Kementerian Luar Negeri Prancis belum memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Komisi Independen Ungkap Ribuan Pedofil Telah Beroperasi di Gereja Katolik Prancis Sejak 1950

Hubungan antara negara-negara anggota Uni Eropa dan Belarus menurun sejak Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada tahun lalu kembali memenangkan pemilu.

Oposisi Belarus menyebut pemilu itu sudah dicurangi, mereka yang mementang pemerintahan Lukashenko ditangkapi atau mendorong mereka menjadi eksil (ke luar negeri).

Hingga saat ini, Duta Besar Prancis juga belum dapat dimintai keterangannya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah