Menurut laporan tersebut, Brunei mengalami penurunan lapangan kerja paling tajam, menyusut 40 persen, sementara jam kerja rata-rata menyusut 21 persen.
Di Filipina, lapangan kerja terkait pariwisata menyusut 28 persen, sementara jam kerja rata-rata turun 38 persen.
Baca Juga: Poin-Poin Penting Aturan PPKM Darurat Kota Bekasi Sektor Pariwisata dan Hiburan
Di Vietnam, upah rata-rata di sektor ini turun 18 persen secara keseluruhan — dan 28 persen untuk perempuan.
Thailand, yang menghasilkan sekitar 20 persen dari PDB dari pariwisata sebelum pandemi, mengalami penurunan upah rata-rata sebesar 9,5 persen.
Di Mongolia, pekerjaan dan jam kerja rata-rata turun masing-masing 17 persen dan 13 persen.
Baca Juga: Wisata Vaksin Siap Dibuka di Bali, Sandiaga Uno Optimis Wujudkan Pariwisata Berkualitas
menurut data dari Capital Economics, dada September, kedatangan ke sebagian besar Asia turun 99 persen dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi, dibandingkan dengan 20 persen di Meksiko dan sekitar 65 persen untuk Eropa Selatan.
Sekitar 291 juta turis mengunjungi Asia-Pasifik pada 2019, menyumbang sekitar 875 miliar dollar untuk perekonomian, menurut data World Economic Forum.
Sara Elder, ekonom senior ILO dan penulis laporan tersebut, mengatakan krisis dan kemungkinan pemulihan yang lambat dalam waktu dekat akan memaksa negara-negara yang bergantung pada pariwisata untuk mempertimbangkan cara mendiversifikasi ekonomi mereka.