PR BEKASI - Seluruh negara di dunia tengah mewaspadai adanya Covid-19 varian baru yakni Omicron
peringatan adanya Covid-19 varian Omicron tersebut membuat perjalanan dan penerbangan dari Afrika Selatan semakin ketat bahkan ditutup untuk sementara.
Seperti diketahui bahwa lonjakan kasus Covid-19 sudah melanda sejumlah negara.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 27 November 2021, WHO mengatakan bahwa Covid-19 varian Omicron lebih cepat menular dibandingkan dengan Covid-19 varian lainnya.
Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Omicron dari Afrika Selatan Lebih Ganas, WHO Ungkap Penyebarannya Semakin Cepat
Dampak kemunculan Covid-19 varian Omicron tersebut sudah dirasakan oleh sejumlah negara terhadap harga saham yang anjlok.
Akibat ditemukannya Covid-19 varian Omicron tersebut menjadi ancaman lonjakan kasus Covid-19 di seluruh negara.
Sementaar itu, para epidemologis memperingatkan pembatasan melakukan perjalanan mungkin terlambat untuk menghentikan penyebaran Omicron secara global.
Covid-19 varian Omicron pertama kali ditemukan bermutasi di Afrika Selatan.
Selanjutnya, Covid-19 varian Omicron terdeteklsi di Belgia, Botswana, Israel, dan Hongkong.
Mulai Senin, 29 November 2021, pejabar senior Amerika Serikat akan menutup Washington dari penerbangan Afrika Selatan.
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 varian Omicron
Sebelumnya, Kanada telah melakukan pembatasan penerbangan dari Afrika Selatan terkait kemunculan Covid-19 varian Omicron, hal itu juga diikuti oleh Inggris dan negara-negara anggota Uni Eropa.
Baca Juga: Misterius, Kasus Covid-19 di China Tercatat Sangat Rendah Meski Dihantam Varian Delta
Hingga kini para ilmuwan masih melakukan penelitian terhadap Covid-19 varian Omicron tersebut.
Tak hanya itu, seluruh negara juga diimbau untuk memperketat protokol kesehatan dan pembatasan penerbangan Internasional yang berpotensi menyebarkan Covid-19 varian Omicron yang dinilai lebih mematikan.***