Gadis Asal Singapura Ini Tidak Bisa Pakai Hand Sanitizer, Idap Kelainan Kulit

- 28 November 2021, 09:15 WIB
Monissha Nath Kaushal gadis 17 tahun asal Singapura idap Psoriasis yang menyebabkan ia tak bisa pakai hand sanitizer.
Monissha Nath Kaushal gadis 17 tahun asal Singapura idap Psoriasis yang menyebabkan ia tak bisa pakai hand sanitizer. /AsiaOne/Tangkapan layar Instagram dan TikTok @mmoonsey

 

PR BEKASI – Idap kelainan kulit “Psoriaris” Monissha Nath Kaushal gadis 17 tahun asal Singapura tak bisa pakai hand sanitizer.

Padahal di tengah pandemic Covid-19, penggunaan hand sanitizer menjadi prosedur praktis selain mencuci tangan saat masuk ke suatu tempat.

Psoriasis sendiri ialah kelainan kulit yang menyebabkan sel-sel kulit seseorang berkembang biak hingga 10 kali lebih cepat dari biasanya.

Pada bulan Oktober, Kaushal memposting TikTok yang menceritakan sebuah insiden di sekolah di mana dia dipaksa menggunakan hand sanitizer, meskipun telah menunjukkan bahwa dia memiliki kondisi kulit.

Baca Juga: Singapura Buka Lowongan Kerja untuk Perawat, Perekrut Ditawarkan Bayaran Fantastis

Hal ini menyebabkan kulitnya mengalami keadaan kulit pecah-pecah yang parah.

Video tersebut telah mendapat 5,4 juta tampilan dan menerima banyak komentar dari TikToker lain dengan pengalaman serupa.

Kepada AsiaOne Kaushal mengatakan dia didiagnosis menderita psoriasis dan distrofi dua puluh kuku ketika dia berusia lima tahun.

Psoriasis menyebabkan kulitnya tampak bergelombang dan terlihat tertutup sisik putih.

Baca Juga: RS di Singapura Kekurangan Perawat, Janji Bakal Beri Komisi Rp125 Juta Bagi Staf yang Berhasil Bawa Perawat

Kadang-kadang, bercak kulit kering muncul di telapak kaki dan telapak tangannya dan bisa robek dan berdarah.

Motivasi awalnya membuat akun TikTok, katanya, adalah agar dia bisa melacak pemulihan kulitnya.

"Saya berusia 17 tahun tahun ini, saya ingin belajar cara mengobati psoriasis saya sendiri,” kata Kaushal seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari AsiaOne pada Minggu, 28 November 2021.

“Saya membuat TikTok pertama saya sehingga saya dapat berkomitmen untuk merawat kulit saya setiap hari," sambungnya.

Baca Juga: Anti Vaksin di Singapura Dapat Aturan Khusus Jika Nanti Terinfeksi Covid-19

Kaushal pun menuturkan ia kerap mendapat tatapan dan pendapat yang menghakimi dan tampaknya kini tidak lagi terlalu mengganggu Kaushal lagi, karena dia telah tumbuh dewasa dengan pandangan seperti itu.

"Saya telah mendengar banyak hal yang tidak sensitif dikatakan kepada saya, tetapi begitulah hidup ini. (Ada orang) yang benar-benar tidak peduli dengan apa yang mereka katakan terhadap seseorang," katanya.

"Saya telah melalui begitu banyak diskriminasi dalam hidup saya, jadi mudah untuk mengabaikan pendapat seseorang di internet," sambungya.

Kaushal pun mengatakan saat pertama kali psoriasis telapak kaki dan tangannya benar-benar tertutup kulit mati.

Baca Juga: Penyanyi Asal Singapura, Meninggal Dunia Selepas Melahirkan Anak Kedua

"Ketika pertama kali muncul di kulit saya, telapak kaki saya benar-benar tertutup kulit kering dan mati tebalnya sekitar empat sentimeter,” katanya.

“Kuku saya juga tampak seperti membusuk; mereka melengkung ke dalam karena distrofi kuku," sambungnya.

Sakit fisik bukan satu-satunya masalah. Kaushal juga memiliki banyak pantangan makan.

Ia tidak boleh mengkonsumsi susu, tidak ada gluten, tidak ada makanan laut dan tidak ada daging termasuk cokelat.

Baca Juga: Dianggap Rendahkan Agama, Singapura Larang Penjualan Buku yang Cantumkan Kartun Nabi Muhammad

Konten yang dibagikan Kaushal telah membuat dirinya tak sendiri lagi. Banyak orang-orang yang mengidap kelainan kulit yang menghubungi dirinya.

Salah satu pesan paling berkesan yang dia terima adalah dari seseorang yang tidak tahu bahwa mereka menderita kelainan kulit sampai mereka menemukan konten TikToks-nya.

Konten yang gadis itu bagikan telah mendorong mereka untuk mengunjungi dokter kulit.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Asiaone


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah