Media Asing Soroti Indonesia yang Terancam Jebakan Utang, Analis: akan Lebih Mudah Dikendalikan China

- 4 Desember 2021, 13:12 WIB
Ilustrasi. Media asing menyoroti proyek kereta api cepat yang dapat mengancam Indonesia jatuh ke jebakan utang dari China.
Ilustrasi. Media asing menyoroti proyek kereta api cepat yang dapat mengancam Indonesia jatuh ke jebakan utang dari China. /Reuters

Dengan alasan keuangan, Presiden Jokowi meminta Beijing menjadi mitra dalam proyek tersebut.

Akan tetapi, besaran dana untuk membiayai proyek kereta api cepat ini justru membengkak hingga 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp116,2 miliar.

Baca Juga: Kapal Selam Nuklir China Terlacak Dekat Taiwan, Ketakutan Perang Dunia 3 Meningkat

Di sisi lain, Direktur Eksekutif di Pusat Studi Ekonomi dan Hukum yang berbasis di Jakarta, Bhima Yudhistira menngungkapkan kekhawatiran atas dimasukannya China dalam proyek bernilai miliaran dolar AS ini.

Pasalnya, proyek kereta api cepat Jakarta-Surabaya dikhawatirkan akan bernasib sama seperti proyek Jakarta-Bandung.

"Jika KA Jakarta-Bandung diperpanjang hingga Surabaya, Indonesia bisa terjerat utang karena defisitnya saat ini sudah mencapai lebih dari lima persen dari PDB," tutur dia.

Baca Juga: China dan Rusia Berlomba Ingin Kuasai AI, Kepala MI6: Ancaman Revolusi Geopolitik Bisa Terjadi 10 Tahun Nanti

"Itu sudah menghadapi pembengkakan anggaran, dan kami mungkin tidak mendapatkan pengembalian investasi, mungkin selama beberapa dekade, karena biaya operasional juga mahal," lanjutnya.

"Jadi mungkin ada konsekuensi ekonomi dan politik dari keputusan ini, seperti kemungkinan Indonesia akan lebih mudah dikendalikan untuk memajukan kepentingan China," katanya.

Djoko Setijowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia mencatat jalur selatan untuk kereta api cepat Jakarta-Surabaya juga akan lebih sulit dibangun karena topografi pegunungan.

Baca Juga: China Larang Selebritis Pamer Kekayaan dan Hedonisme di Media Sosial, Begini Alasannya

"Dari mana kita mendapatkan uang (untuk mengembangkan rute)? Jangan sampai kejadian yang menimpa KA Jakarta-Bandung terulang kembali,” ujarnya.

"Sekarang Indonesia harus menutupi pembengkakan biaya dengan APBN, meski awalnya pemerintah berjanji tidak akan menyentuh anggaran untuk proyek tersebut," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah