Media Asing Soroti Indonesia yang Terancam Jebakan Utang, Analis: akan Lebih Mudah Dikendalikan China

- 4 Desember 2021, 13:12 WIB
Ilustrasi. Media asing menyoroti proyek kereta api cepat yang dapat mengancam Indonesia jatuh ke jebakan utang dari China.
Ilustrasi. Media asing menyoroti proyek kereta api cepat yang dapat mengancam Indonesia jatuh ke jebakan utang dari China. /Reuters

PR BEKASI - Media asing menyoroti rencana proyek pembangunan rute kereta api cepat yang dikhawatirkan dapat menjerumuskan Indonesia ke dalam jebakan utang.

SCMP yang merupakan media asing asal China ini mengungkapkan, Indonesia berencana melibatkan Jepang dan China dalam proyek pembangunan rute kereta api cepat.

Diketahui, rute tersebut akan digunakan untuk satu proyek kereta api cepat yang sama.

Baca Juga: Nenek 80 Tahun di China Jadi TikToker Terkenal, Gugah Hati Warganet karena Kesepian

Kendati demikian, para analis mengingkatkan adanya ancaman jebakan utang yang mungkin akan dihadapi Indonesia akibat proyek tersebut.

Selain itu, para analis juga mengingatkan bahwa proyek tersebut dapat melemahkan hubungan Indonesia dengan para investor lama di Tokyo.

Pada tahun 2019, Jepang memberikan proyek pembangunan rute kereta api semi-cepat yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya.

Baca Juga: Donald Trump Keluarkan Peringatan Perang Dunia 3: China akan Serang Taiwan Setelah Olimpiade Musim Dingin 2022

Selain itu, ada pula lobi dari China Railways Construction Corporation milik China.

Dengan alasan keuangan, Presiden Jokowi meminta Beijing menjadi mitra dalam proyek tersebut.

Akan tetapi, besaran dana untuk membiayai proyek kereta api cepat ini justru membengkak hingga 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp116,2 miliar.

Baca Juga: Kapal Selam Nuklir China Terlacak Dekat Taiwan, Ketakutan Perang Dunia 3 Meningkat

Di sisi lain, Direktur Eksekutif di Pusat Studi Ekonomi dan Hukum yang berbasis di Jakarta, Bhima Yudhistira menngungkapkan kekhawatiran atas dimasukannya China dalam proyek bernilai miliaran dolar AS ini.

Pasalnya, proyek kereta api cepat Jakarta-Surabaya dikhawatirkan akan bernasib sama seperti proyek Jakarta-Bandung.

"Jika KA Jakarta-Bandung diperpanjang hingga Surabaya, Indonesia bisa terjerat utang karena defisitnya saat ini sudah mencapai lebih dari lima persen dari PDB," tutur dia.

Baca Juga: China dan Rusia Berlomba Ingin Kuasai AI, Kepala MI6: Ancaman Revolusi Geopolitik Bisa Terjadi 10 Tahun Nanti

"Itu sudah menghadapi pembengkakan anggaran, dan kami mungkin tidak mendapatkan pengembalian investasi, mungkin selama beberapa dekade, karena biaya operasional juga mahal," lanjutnya.

"Jadi mungkin ada konsekuensi ekonomi dan politik dari keputusan ini, seperti kemungkinan Indonesia akan lebih mudah dikendalikan untuk memajukan kepentingan China," katanya.

Djoko Setijowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia mencatat jalur selatan untuk kereta api cepat Jakarta-Surabaya juga akan lebih sulit dibangun karena topografi pegunungan.

Baca Juga: China Larang Selebritis Pamer Kekayaan dan Hedonisme di Media Sosial, Begini Alasannya

"Dari mana kita mendapatkan uang (untuk mengembangkan rute)? Jangan sampai kejadian yang menimpa KA Jakarta-Bandung terulang kembali,” ujarnya.

"Sekarang Indonesia harus menutupi pembengkakan biaya dengan APBN, meski awalnya pemerintah berjanji tidak akan menyentuh anggaran untuk proyek tersebut," lanjutnya.

Terlibatnya China dalam proyek tersebut menggarisbawahi 'pergeseran' investasi asing ke Indonesia, yang semula didominasi Jepang.

Baca Juga: Anak di China Buat Petisi Minta Ayahnya Dihukum Atas Dugaan Telah Membakar dan Siksa Ibunya Bertahun-tahun

Tercatat dari tahun 2010 hingga 2020, akumulatif investasi Jepang di Indonesia mencapai 37,2 dolar AS untuk lebih dari 27.000 proyek.

Sejak tahun lalu, China menjadi investor asing terbesar kedua di Indonesia, dengan realisasi investasi sebanyak 4,8 miliar dolar AS untuk 3.000 proyek.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah