Baca Juga: Jepang Buat Masker Bersinar dari Ekstrak Burung Unta, Mudahkan Deteksi Paparan Virus Corona
Dengan menggunakan teleskop berbasis darat dan ruang angkasa, para ilmuwan memperkirakan bintang tersebut melepaskan awan plasma panas dengan berat kuadriliun kilogram dan kecepatan sekitar satu juta mil per jam.
Ahli astrofisika Yuta Notsu, salah satu penulis studi tersebut, memperingatkan bahwa CME semacam itu dapat berdampak serius pada Bumi dan manusia.
Hal ini karena badai Matahari tersebut dapat menggoreng satelit di orbit dan mematikan jaringan listrik di seluruh kota jika mereka menabrak secara langsung.
"Badai Matahari besar semacam ini, secara teoritis, bisa juga terjadi di Matahari kita,” katanya.
"Pengamatan ini dapat membantu kita untuk lebih memahami bagaimana peristiwa serupa mungkin mempengaruhi Bumi dan bahkan Mars selama miliaran tahun," tambahnya.***