Siap Capai Normalisasi Hubungan dengan Israel, Arab Saudi Minta Syarat Palestina Merdeka

- 16 Desember 2021, 10:36 WIB
Caption: Arab Saudi (kanan) siap menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel (kiri) lewat beberapa syarat.
Caption: Arab Saudi (kanan) siap menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel (kiri) lewat beberapa syarat. /Kolase PIXABAY/heathertruett dan PEXELS/Abdulaziz Alshammari

PR BEKASI – Kerajaan Arab Saudi mengatakan mereka siap siap untuk menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel.

Diketahui, keinginan Arab Saudi untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel tersebut berdasarkan proposal inisiatif Arab 2002 untuk perdamaian.

Hal tersebut dikatakan oleh perwakilan tetap Arab Saudi untuk PBB, Abdallah Al-Mouallimi dalam Dalam sebuah wawancara dengan harian Arab News yang berbasis di ibu kota Arab Saudi, Riyadh.

Baca Juga: Arab Saudi Bersiap Sambut 2022 Sebagai Tahun Kopi

Dirinya mengatakan bahwa Arab Saudi meminta beberapa syarat yang harus ditepati Israel sebelum melakukan normalisasi hubungan.

Syaratnya adalah Israel harus berkomitmen pada Inisiatif Arab 2002 untuk perdamaian di kawasan itu.

Arab Saudi juga menyerukan diakhirinya pendudukan Israel atas semua wilayah Arab yang diduduki pada 1967.

Baca Juga: Arab Saudi Jadi Penghasil Biji Kopi Terbaik, Petani Ungkap Rahasianya

Tak sampai di situ, Arab Saudi meminta pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya sebagai imbalan normalisasi hubungan dengan Israel.

"Posisi resmi dan terbaru Arab Saudi adalah bahwa kami siap untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel,” kata Al-Mouallimi, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Times, Kamis, 16 Desember 2021.

“Normalisasi Hubungan ini akan segera tercapai setelah Israel menerapkan elemen inisiatif perdamaian Arab Saudi yang dipresentasikan pada tahun 2002," tambahnya.

Baca Juga: Baru Latihan, Lewis Hamilton Cetak Sejarah F1 di Grand Prix Arab Saudi

Dia mengatakan begitu Inisiatif Arab 2002 diimplementasikan, Israel akan mendapat pengakuan tidak hanya dari Arab Saudi, tetapi juga seluruh seluruh negara Muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

“Waktu tidak berubah benar atau salah. Pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah salah tidak peduli berapa lama itu berlangsung. Bila itu diakhiri, maka Israel akan mendapat pengakuan dari dunia Muslim” kata diplomat itu.

Bulan lalu, media Israel melaporkan bahwa delegasi dari sekitar 20 pemimpin Yahudi Amerika telah mengunjungi Arab Saudi dan bertemu dengan pejabat senior kerajaan.

Baca Juga: Israel Sebut Drone Tempur Iran Targetkan Arab Saudi Lewat Langit Bahrain

Pejabat senior Arab Saudi tersebut termasuk setidaknya enam menteri pemerintah dan perwakilan senior dari rumah kerajaan Arab Saudi.

Hal tersebut dilakukan dalam upaya untuk meninjau kemungkinan tercapainya normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel.

Arab Saudi telah berulang kali menegaskan kembali komitmennya terhadap Inisiatif Arab 2002 untuk mencapai perdamaian dengan Israel.

Baca Juga: Arab Saudi Diserang Belasan Drone Milik Houthi Yaman, Kota-Kota Besar Jadi Sasaranya

Israel diketahui menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel yang berlangsung pada 1967.

Israel kemudian mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Hal tersebut menyebabkan Otoritas Palestina harus memindahkan pusat pemerintahan mereka ke Ramallah di Tepi Barat.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Daily Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x