PR BEKASI - 17 Desember adalah bertepatan dengan hari libur nasional bagi negara Bhutan.
Selain itu, 17 Desember juga memiliki arti penting dan perayaan spesial bagi seluruh warga Bhutan.
Bhutan adalah negara yang diapit oleh dua negara tetangga yaitu India dan China.
Baca Juga: Raja Bhutan Rela Naik Turun Gunung untuk Tekan Kasus Covid-19 di Kerajaannya
Sejarah negara Bhutan telah terjadi sekitar mulai 1 abad yang lalu.
Bhutan sering disebut dengan nama Kerajaan Bhutan atau dijuluki sebagai Tanah Naga Petir.
Menurut mitos, naga adalah simbol nasional negara Bhutan.
Baca Juga: Hanya Miliki 37 Dokter, Bhutan Berhasil Vaksinasi 469.664 orang dalam Waktu 9 Hari Tuai Pujian dari UNICEF
Pada awal abad ke-17, negara Bhutan dibentuk oleh Ngawang Namgyal, seorang biksu Buddha.
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Office Holidays, hal itu dilakukan atas aturan pemerintah negara Tibet dari kepala negara bernama Zhabdrung.
Pada akhir abad ke-19, Bhutan dipisahkan dari negara Tibet dan UK karena adanya konflik.
Baca Juga: Akibat Pemanasan Global Semakin Parah, Ancaman 'Tsunami Langit' Buat Warga Bhutan Tak Bisa Tidur
Ugyen Wangchuck, Ponlop dari Tongsa asalah kepala regional yang menyatukan negara dan menjalin hubungan baik dengan UK dan India.
Ugyen Wangchuck menjadi raja di negara Bhutan merupakan keputusannya setelah mampu menghapus sistem pemerintahan ganda buatan Inggris.
Dengan julukan baru Druk Gyalpo Ugyen Wangchuck, dia tengah berhasil dinobatkan sebagai Yang Mulia Raja Pertama Bhutan sejak 17 Desember 1907.
Baca Juga: Apakah Hari Guru Nasional yang Diperingati pada 25 November 2021 Termasuk Hari Libur?
Drum Gyalpo adalah gelar resmi dalam bahasa Dzongkha yang artinya Raja Naga.
Sejak saat itu, Bhutan memiliki hari libur nasional yang sangat penting untuk dirayakan setiap tahunnya.***