Yakini Kiamat Segera Landa Bumi, Elon Musk Bangun Bahtera Nabi Nuh

- 22 Desember 2021, 15:00 WIB
Elon Musk sedang membangun roket futuristik yang terinspirasi dari bahtera Nabi Nuh untuk menyelamatkan manusia dan hewat dari kiamat yang dikatakannya akan segera melanda Bumi.
Elon Musk sedang membangun roket futuristik yang terinspirasi dari bahtera Nabi Nuh untuk menyelamatkan manusia dan hewat dari kiamat yang dikatakannya akan segera melanda Bumi. /REUTERS/Patrick T. Fallon

PR BEKASI – CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk dikabarkan sedang membangun sebuah roket yang dinamainya “Bahtera Nabi Nuh” untuk menyelamatkan manusia dan hewan dari kiamat yang dirinya percaya akan segera melanda Bumi.

Nantinya roket bahtera Nabi Nuh tersebut akan membawa manusia dan hewan ke Planet Mars untuk membangun koloni baru di planet merah tersebut.

Diketahui, pria berusia 50 tahun tersebut percaya bahwa Bumi akan segera mengalami kiamat menyusul serangkain fenomena alam ekstrim yang melanda berbagai kawasan di penjuru Bumi baru-baru ini.

Baca Juga: Rayakan Hari Ibu Nasional 22 Desember 2021, Bagikan Ini ke Sosok 'Ibu' yang Ada di Sekitarmu

Oleh karena itu, dirinya terinspirasi dari kisah Nabi Nuh yang menyelamatkan para pengikutnya dari banjir besar yang mematikan untuk membuat roket futuristik tersebut.

“Terinspirasi kisah Nabi Nuh, kami sedang membangun lebih dari dua unit roket futuristik yang fungsinya seperti bahtera untuk menyelamatkan manusia dan hewan dari kiamat,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail, Rabu, 22 Desember 2021.

“Hal besar berikutnya adalah kami membangun kota mandiri di planet Mars dan membawa hewan dan makhluk Bumi ke sana," tambah pria asal Afrika Selatan tersebut.

Baca Juga: Adu Jotos Anggota Parlemen Ghana, Kisruh Pecah Gara-gara Usulan Pajak

Elon Musk diketahui telah berulang kali mengatakan bahwa dia berharap untuk membantu manusia membangun koloni baru di planet Mars.

Hal tersebut dirinya lakukan karena Elon Musk menganggap sumber daya di Bumi semakin berkurang akibat perubahan iklim semakin memburuk sehingga dapat mempercepat kiamat.

"Tujuannya secara keseluruhan adalah membuat kehidupan menjadi multi-planet dan memungkinkan umat manusia menjadi peradaban luar angkasa," kata Elon Musk.

Baca Juga: Ustaz Ujang Busthomi Datangi Warga yang 4 Tahun Dipasung, Diduga ODGJ

Tetapi, rencana gila Elon Musk tersebut ditanggapi dengan skeptis oleh para ahli, salah satunya adalah Roger Wiens, seorang ilmuwan yang berbasis di Los Alamos di New Mexico, yang saat ini memimpin instrumen laser SuperCam di rover Perseverance di Mars.

"Mars, dengan atmosfer yang mengandung karbondioksida mungkin menjadi tempat yang baik untuk menumbuhkan tanaman jika mereka tetap hangat dan disiram, tetapi itu akan menjadi tempat yang mengerikan untuk menurunkan hewan,” katanya.

“Manusia mungkin cukup pintar untuk menggunakan sistem pernapasan oksigen, tetapi apakah seekor hewan akan cukup pintar untuk menyesuaikan sistem seperti itu jika ia jatuh dari wajahnya? Saya tidak berpikir begitu,” tambahnya.

Baca Juga: Viral Pencuri Kotak Amal Masjid Ini Tinggalkan Pesan, Ngaku Butuh Uang untuk Beli Hp buat Anak Sekolah

Jonathan McDowell, seorang astrofisikawan di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics juga skeptis terhadap rencana peluncuran bahtera Nabi Nuh buatan Elon Musk tersebut.

Dia mengatakan kemungkinan rencana tersebut akan memakan waktu beberapa abad sampai manusia dapat memelihara hewan di Mars.

“Manusia hanya bisa eksis sebagai bagian dari biosfer dan ekologi yang kompleks dengan banyak spesies,” katanya.

Baca Juga: Keceplosan Soal Hubungannya dengan Thariq Halilintar, Fuji: Hargain Cowok Aku

“Jika kita suatu hari nanti membangun peradaban manusia di Mars yang mandiri, maka ya, kita harus membangun bahtera Nabi Nuh pada tingkat tertentu. Apakah Elon Musk hampir melakukan ini? Tidak sama sekali,” tambahnya.

McDowell mengatakan bahwa dia tidak mengesampingkan pemukim awal Mars menjelang akhir abad ini membawa hewan peliharaan mereka.

Namun, dia menegaskan, gagasan beternak hewan ternak atau satwa liar dalam jumlah yang signifikan baru dapat terlaksana di masa depan.

"Rencana penyelamatan kiamat ini baru saja akan dimulai. Tapi itu akan memakan waktu berabad-abad,” tutupnya.***

Editor: Asytari Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah