Pengadilan federal negara Irak juga akan mendukung penuh hasil pemilihan parlemen Oktober 2022 nanti.
Meskipun ada upaya terus-menerus oleh beberapa partai Syiah pro-Iran yang kalah dan ingin itu dibatalkan.
Baca Juga: PM Irak Mustafa Al Kadhimi Nyaris Terbunuh Usai Drone Roket Kediamannya, Begini Kondisinya Saat Ini
Dilaporkan, partai Syiah pro-Irak hanya mendapatkan 17 kursi parlemen.
Sedangkan, partai Ulama Syiah Muqtada al-Sadr mendapatkann 74 Kursi Parlemen.
Menurut beberapa pengamat jika partai Muqtada al-Sadr berkuasa maka akan menimbulkan kekacauan bagi Irak.
"Muqtada al-Sadr ingin membentuk pemerintahan mayoritas yang menentang semua campur tangan asing dan untuk melucuti milisi.
Baca Juga: Jadi Target Pembunuhan, Rumah PM Irak Diserang Drone dengan Bahan Peledak
Itulah penyebab Pasukan pro-Iran melawan aspirasi Sadr dengan turun ke jalan, mengancam perdamaian sipil, dan bekerja untuk membatalkan hasil pemilu.
Mencapai jalan tengah bisa memakan waktu lama," ucap seorang pengamat politik Irak.***