Irak akan Gelar Pemilihan Parlemen 2022, Perdana Menteri Ingin Rakyat Bersatu

- 29 Desember 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi bendera Irak. Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi meminta rakyatnya untuk bersatu menjelang pemilihan Parlemen pada 2022.
Ilustrasi bendera Irak. Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi meminta rakyatnya untuk bersatu menjelang pemilihan Parlemen pada 2022. /Pixabay/Marselelia

Pengadilan federal negara Irak juga akan mendukung penuh hasil pemilihan parlemen Oktober 2022 nanti.

Meskipun ada upaya terus-menerus oleh beberapa partai Syiah pro-Iran yang kalah dan ingin itu dibatalkan.

Baca Juga: PM Irak Mustafa Al Kadhimi Nyaris Terbunuh Usai Drone Roket Kediamannya, Begini Kondisinya Saat Ini

Dilaporkan, partai Syiah pro-Irak hanya mendapatkan 17 kursi parlemen.

Sedangkan, partai Ulama Syiah Muqtada al-Sadr mendapatkann 74 Kursi Parlemen.

Menurut beberapa pengamat jika partai Muqtada al-Sadr berkuasa maka akan menimbulkan kekacauan bagi Irak.

"Muqtada al-Sadr ingin membentuk pemerintahan mayoritas yang menentang semua campur tangan asing dan untuk melucuti milisi.

Baca Juga: Jadi Target Pembunuhan, Rumah PM Irak Diserang Drone dengan Bahan Peledak

Itulah penyebab Pasukan pro-Iran melawan aspirasi Sadr dengan turun ke jalan, mengancam perdamaian sipil, dan bekerja untuk membatalkan hasil pemilu.

Mencapai jalan tengah bisa memakan waktu lama," ucap seorang pengamat politik Irak.***

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: eurasiareview.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah