Penasihat Medis Tiongkok: Wabah Virus Corona Mungkin Segera Selesai

- 11 Februari 2020, 21:17 WIB
PASIEN virus corona terbaring saat akan diobati oleh tenaga medis.*
PASIEN virus corona terbaring saat akan diobati oleh tenaga medis.* /AFP/Xiong Qi

PIKIRAN RAKYAT - Dengan Jumlah korban tewas mencapai 1.016 orang, virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok ini dinilai sudah mendekati puncak penyebarannya.

Ahli epidemiologi Tiongkok Zhong Nanshan menyatakan optimismenya bahwa wabah itu akan mulai menghilang, merujuk pada jumlah kasus baru yang sudah mulai menipis di beberapa tempat.

Dikutip dari Reuters oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com penasihat medis Tiongkok tersebut menyatakan bahwa berdasarkan model matematika yang dibuatnya, kejadian terkini, serta tindakan pemerintah, wabah virus corona akan selesai pada bulan April 2020 mendatang.

Baca Juga: Ingin Berikan Rasa Aman, Indonesia Tolak Kepulangan 600 WNI eks ISIS

Namun, dirinya menambahkan juga bahwa puncak kejadian tersebut akan terjadi pada pertengahan hingga akhir Februari 2020 mendatang.

Zhong menyatakan terjadi pengurangan kasus yang berkala di Guangdong dan Zhejiang.

Hingga kini wabah virus corona telah menginfeksi 40.000 warga Tiongkok dan puluhan warga dari negara-negara lainnya.

Baca Juga: Sempat Ricuh di Kongres V PAN, Ketua Umum PAN 2020-2025 Segera Dipilih

“Kita tidak tahu mengapa virus itu sangat mudah menyebar, dan itu adalah masalah besar,” ujarnya.

Zhong menghargai upaya pemerintah yang langsung membuka transparansi data bekerja sama dengan WHO untuk menyelesaikan kasus ini dengan segera.

Dia menambahkan, ketika wabah SARS terjadi, pemerintah Tiongkok menolak untuk berbagi informasi kepada pihak lain, menjadikan wabah tersebut masalah yang berkepanjangan.

Baca Juga: Gara-gara Makan Steamboat di Restoran, 2 Orang Dinyatakan Positif Virus Corona

Zhong merupakan salah satu dokter yang membantu Tiongkok ketika wabah SARS pada tahun 2002-2003 dengan cara mengidentifikasi kekurangan yang dimiliki oleh sistem respon darurat Tiongkok.

Menangis untuk Seorang Pahlawan

Selain membicarakan wabah virus corona, Zhong juga membicarakan mengenai Li Wenliang koleganya yang diinterogasi oleh polisi karena dianggap “menyebarkan rumor yang tidak benar” mengenai virus corona.

Baca Juga: Rutan Kelas I Cipinang Ditembak Orang Tak Dikenal

Li adalah salah satu dari orang-orang pertama yang menyadari munculnya virus Corona yang berbeda dari wabah penyebab penyakit SARS dan MERS.

Sayangnya, Li dipaksa oleh polisi Tiongkok untuk menghentikan penyebaran “rumor” tersebut kecuali dia ingin dianggap sebagai pelanggar hukum.

Dia dipaksa menandatangani surat yang membuatnya berjanji untuk tidak membicarakan virus itu lagi.

Baca Juga: Alasan Warga Setia Asih Ingin Desanya Berubah Status Jadi Kelurahan di Bekasi

Setelah insiden tersebut, Li kembali bekerja lalu terinfeksi virus Corona pada 7 Januari 2020. DIa lalu mempublikasikan surat itu pada tanggal 31 Januari di media sosial bersama pengalamannya dibungkam oleh polisi.

Pada 7 Februari, Li menjadi salah satu dari korban jiwa pertama virus corona.

Warga serta tenaga medis Tiongkok menyayangkan tindakan pemerintah serta kepolisian yang tidak tanggap terhadap peringatan dini dari Li.

Baca Juga: Raih Predikat B dari Kemenpan RB, Rahmat Effendi: Penghargaan ini Jadi Motivasi agar Lebih Baik Tahun Depan

“Kebanyakan orang menganggapnya sebagai pahlawan Tiongkok, saya bangga padanya karena dia berani menyatakan kebenaran di akhir Desember 2019 silam, meskipun ia akhirnya meninggal,” ucap Zhong sambil mengusap air matanya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x